Januari 17, 2025

PEMERINTAH DIMINTA SERIUS TERTIBAKAN CAFÉ DAN WARUNG REMANG

Bagikan..

TEMBILAHAN (www.detikriau.wordpress.com) – semakin menjamurnya café dan warung remang-remang di kota Tembilahan dinilai masyarakat dikarenakan ketidak adanya aturan yang jelas. Apalagi menurut mereka penertiban yang dilakukan oleh instansi terkait terkesan separuh hati dengan bukti tidak pernah diberikannya sanksi yang memiliki efek jera atas berbagai temuan pelanggaran.

 

“Coba saja kita cek itu satu-satu café dan warung remang-remang yang kini semakin menjamur di dalam kota Tembilahan, saya yakin kebanyakan dari mereka tidak mengantongi ijin usaha. Tapi mereka tentunya tidak perlu takut karena penegakan aturan oleh instansi terkait selama ini cenderung hanya lips service. Ujung-ujungnya ya melempem lagi.” Kritik Suryani (45) seorang warga Tembilahan, jum’at (18/11/2011)

 

Semestinya, tambah Suryani, keberadaan café dan warung remang-remang ini harus mendapatkan perhatian serius karena tempat-tempat seperti ini cenderung menjadi titik awal timbulnya berbagai tindak kriminal.”Bukannya menuduh, tapi siapapun pasti tidak membantah kalau ditempat-tempat itu identik sebagai basis peredaran minuman keras dan berbagai bahan psikotropika. Artinya apa, usai menikmati barang memabukkan itu, mereka pasti akan hilang kontrol dan kesadaran diri. Saya yakin kalau masih berpikiran normal, sangat kecil kemungkinan siapapun itu orangnya akan berani berbuat berbagai tindak kriminal, tapi kalau kesadaran itu sudah tidak ada?”Ujar Suryani melontarkan kalimat bertanya.

 

Apa yang diungkap Suryani juga diamini seorang warga Tembilahan lainnya, Edi (35), bahkan dirinya meminta, khususnya kepada Pemerintah Kabupaten Inhil untuk melakukan pengawasan dan pemantauan dini guna menghindari timbulnya resiko negatif bagi generasi dikemudian hari.” Kalau memang Inhil serius menyematkan Kota Tembilahan sebagai Kota Ibadah, persoalan makin maraknya café dan warung remang-remang ini harus dijadikan PR yang secepatnya dituntaskan.  Saat ini, Apabila tontonan seperti ini setiap hari disuguhkan didepan mata, kedepan, berkunjung ke tempat-tempat seperti ini bukan lagi menjadi sesuatu yang tabu,” Ujar Edi.

 

Masih menurut Edi,”Yang kita khawatirkan dan kini memang semakin jelas mengarah kesana, pengunjung tempat-tempat seperti ini semakin hari semakin menjadi tempat idola bagi para remaja. Kalau hal ini terbiarkan begitu saja tanpa adanya antisipasi sejak dini, apa jadinya generasi penerus negeri ini.” Ucap Edi mengakhiri. (fsl)