Diharapkan tindakan riil dari Pemkab Inhil untuk mencarikan solusi terbaik
Tembilahan (www.detikriau.wordpress.com) – Anjloknya harga penjualan kopra membuat petani kelapa semakin sengsara. Sebagai daerah penghasil kopra terbesar di Indonesia dan sebahagian besar dari jumlah penduduknya menggantungkan hidup pada komoditi perkebunan ini, tentu anjloknya harga kopra ini akan berdampak sangat siknifikan pada sektor perekonomian masyarakat Inhil secara keseluruhan. Dengan kondisi seperti ini, diharapkan adanya perhatian serius dari pihak terkait untuk mencarikan solusi terbaik.
“Belakangan ini kita semakin bingung pak. satu-satunya sumber penghasilan ekonomi keluarga secara turun temurun dari perkebunan kelapa ini tampaknya semakin hari semakin tidak bisa diharapkan. Hasil yang diperoleh, jangankan untuk ditabung, sekedar untuk biaya perawatan kebun dan sekedar mengganjal perut anggota keluarga bisa dibilang pas-pasan.” Jelas Amir, warga seberang Tembilahan, saat bertemu detikriau di Tembilahan, Kamis (20/10/2011).
Menurut penuturan ayah tiga orang putri ini, agar hasil yang didapat dari perkebunaan kelapa cukup untuk menafkahi angggota keluarganya, dirinya terpaksa mengabaikan biaya perawatan untuk kebun.”mau dibilang apa lagi pak. biasanya dulu saya melakukan perawatan dengan pemupukan secara rutin tapi kini ya seadanya saja, paling-paling kita hanya menaburkan garam ditambah sedikit terusi tapi konsekwesinya ya hasil panen yang didapat jelas juga menurun.” Jelas Amir dengan bimbang.
Petani Kelapa Lainnya, Udik (45) juga membenarkan hal ini. dirinya berharap agar pihak-pihak terkait khususnya pemerintah kabupaten Inhil dapat mencarikan solusi terbaik untuk membantu petani menghadapi situsasi seperti saat ini. “maunya ya janganlah pemerintah terus membangun berbagai fasilitas fisik yang tebilang memerlukan biaya sangat besar. tolonglah buatkan untuk masyarakat semcam program apapun itu untuk mengatasi berbagai persoalan yang kini tengah mengancam sektor perkebun karena memang disektor ini sebahagian besar masyarakat Inhil menggantungkan hidup.” Pinta Udik dengan penuh asa.
Memang, beberapa tahun belakangan ini sektor perkebunan khususnya perkebunan kelapa dalam semakin terpuruk dengan berbagai permasalahan. seperti rusaknya sistim trio tata air yang menyebabkan ribuan hektar sektor perkebunan ini terancam musnah ditambah lagi kepastian harga jual yang terbilang tidak pernah berpihak kepada petani.
Pemerintah daerah dalam setiap kesempatan selalu mengembar-gemborkan sektor perkebun ini sebagai andalan hidup terbesar masyarakat Inhil bahkan dengan lantang berani menyebutkan bahwa perkebunan kelapa inhil adalah perkebunan terbesar di Indonesia. Namun, dalam kondisi riil, apa yang sudah diperbuat oleh pemerintah kabupaten untuk mempertahankan eksistensi sektor kebanggan ini?. (faisal)
tlong di perhtikan rakyat kcil… di mns letak keadlan rakyat indonesia ini..itu dsar pnca sila..mssak ga di pkek..jdi dsar ngra di copot aja dounkk….TlonK…pertimbang kan kami……?????????????????h