PEKANBARU– Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) mencurigai transaksi saham perikanan dan kelautan senilai Rp7 triliun di Vietnam lewat rekening atas nama Rusli Zainal yang juga Gubernur Riau.
“Kecurigaan ini bermula adanya transaksi berulang lewat rekening Gubernur Riau,” kata Ketua Indonesia Monitoring Depelopment (IMD) Raja Adnan, Rabu (2/5).
Secara terpisah, Juru Bicara Gubernur Riau Chairul Rizki membantahnya. Ia mengatakan saham senilai Rp7 triliun bukan jumlah yang sedikit. “Hal itu sesuatu yang tidak mungkin,” kata Rizki lewat pesan elektroniknya.
Adnan kembali menjelaskan, PPATK mencurigai aliran dana senilai Rp7 triliun yang dialokasikan ke unit usaha perikanan dan kelautan di Vietnam atas nama Rusli Zainal itu sudah lama.
Dugaan adanya rekening gendut sekaligus pencucian uang ini, ujarnya, berawal dari kunjungan Gubernur Riau ke Vietnam untuk studi banding mengenai pengelolaan perikanan dan kelautan di Vietnam. Rencananya, dari hasil kunjungan itu Pemerintah Provinsi Riau akan mengembangkan budidaya ikan di Riau.
“Ternyata menurut informasi yang saya dapat dari PPATK, ada kesepakatan lain antara Gubernur Riau dengan Pemerintah Vietnam,” kata Adnan. Hal itu yang kemudian tercium hingga akhirnya PPATK berupaya mengusut dugaan kasus tersebut.
Menurut informasi yang disampaikan PPATK, demikian Adnan, transaksi antarkedua pihak dilakukan dengan cara tunai dan ada juga yang melalui rekening. Melihat besarnya potensi kerugian negara, PPATK kemudian mencoba mengadukannya ke pihak petinggi hukum negeri ini dengan harapan dapat ditindaklanjuti. (Micom/Antara)
BERITA TERHANGAT
Nah Lo, Tagihan Proyek PON Rp20 Miliar belum Dibayar
Pasar Cik Puan Pekanbaru, Di Bangun Tanpa IMB, SKGR Dan Sertifikat, Kok Bisa ?
KPK jangan Ragu Proses Rusli Zainal