Desember 9, 2024

PASIEN KECEWA, DIDUGA DOKTER RSUD PH SALAH LAKUKAN DIAGNOSA.

Bagikan..

TEMBILAHAN (www.detikriau.org) — Pelayanan RSUD Puri Husada Tembilahan kembali menuai kecaman masyarakat. Kali ini menyangkut dengan hasil kesimpulan diagnosa yang terkesan prematur dan belum ada kepastian. Tapi dengan cepat pihak rumah sakit bahwa pasien yang sakit harus segera dilakukan operasi.

Seperti yang menimpa H Anwar, warga Pintasan Kecamamatan Gaung pekan kemaren. Yang bersangkutan diketahui beberapa hari mengalami demam tinggi dan mengalami sakit perut. Saat dibawa kerumah sakit RSUD Puri Husada Tembilahan, dan dilakukan rontgen sampai empat kali tidak terbaca secara pasti apa yang diderita oleh pasien.

Meskipun begitu, dokter rumah sakit yang saat itu menangani pasien secara cepat mengambil kesimpulan bahwa yang bersangkutan mengalami sakit pembengkakan lambung dan harus segera dilakukan operasi.

“Kesimpulan yang dilakukan oleh dokter, orang tua saya sakit pembengkakan lambung dan harus segera dilakukan operasi. Makanya kami sampai tinggal dirumah sakit selama dua hari,” kata Bakri H Anwar anak pasien yang kebetulan juga anggota DPRD Inhil kepada detikriau.org, Senin, (26/3).

Karena akan dilakukan operasi, makanya orang tua terpaksa harus dipuasakan karena memang begitu standar yang berlaku untuk pasien yang akan dilakukan operasi. Tapi karena ada perasaan tidak puas, atas penyakit yang diderita orang tua, kemudian keluarga meminta kepada pihak rumah sakit untuk memberi surat rujukan karena akan dibawa berobat ke Pekanbaru.

“Bahkan kami juga disarankan untuk mencari rumah sakit yang ruangan ICU lagi kosong. Sebab pasien ini sudah gawat karena meski segera masuk meja operasi ketika sampai di Pekanbaru,” tambah Bakri menerangkan pernyataan pihak rumah sakit.

Atas rujukan ini, pihak keluarga berusaha memenuhi kriteria yang ditentukan. Setelah menelpon disana sini, didapat Rumah Sakit Ibnu Sina yang kebetulan memiliki ruangan ICU lagi kosong. Saat dilakukan pemeriksaan disana oleh dokter tanpa menggunakan alat rontgen ia mengatakan bahwa pasien menderita usus buntu.

“Diagnosa awal, diperkirakan penyakit orang tua saya hanya usus buntu dan diagnos itu akhirnya dinyatakan benar setelah dilakukan pemeriksaan melalui rontgen.,” terang Bakri.

Lalu dengan perawatan yang dilakukan oleh pihak rumah sakit Ibnu Sina, tampa harus melakukan operasi, yang bersangkutan berangsur-angsur mulai pulih. Bahkan yang bersangkutan saat ini sudah diperbolehkan pulang ke kampung halaman.

Ungkapan senada juga disampaikan oleh Misran salah seorang warga akan pelayanan rumah rumah sakit RSUD Puri Husada Tembilahan yang dinilai sangat buruk. Bahkan diri pernah ragu membawa anak yang lagi sakit berobat kesana.

“Terus terang saya ragu dengan pelayanan yang diberikan oleh RSUD Puri Husada Tembilahan. Karena kasus salah diagnosa bukan hanya sekali ini terjadi tapi sudah sering, tentunya saya tidak ingin anak saya menjadi korban,” katanya.

Sementara itu Dirut RSUD Puri Husada Tembilahan dr Iriyanto SPD saat dikonfirmasi detikriau.org melalui HP, Senin, (26/3) mengungkapkan tidak ada kesalahan diagnosa dalam pasien yang bernama H.Anwar. Standar pengobatan memang seperti itu, kalau nantinya ditemukan penyakit usus buntu tentu akan kita lakukan operasi.

Saat disinggung bahwa pasien yang dibawa ke pekanbaru tidak harus melakukan operasi, Irianto menjawab bahwa untuk penyakit seperti itu penyembuhannya bisa juga dengan pemberian obat tapi lebih baik melalui operasi. “yang dikawatirkan kalau tidak dilakukan operasi, penyakit akan kambuh lagi,” terangnya.(suf)