Desember 9, 2024

LSM TUDING PROYEK DISHUB MUBAZIR

Bagikan..

TEMBILAHAN (www.detikriau.wordpress.com) — Keberadaan Bandara Tempuling di Kecamatan Tempuling dan Pelabuhan Parit 21 di Kelurahan Tembilahan Hilir, disinyalir tidak lebih dari proyek gagal. Sebab, meski pembangunannya sudah rampung tahun lalu, hingga sekarang pemanfaatannya belum terlihat.

Padahal pembangunan dua proyek tersebut membutuhkan anggaran yang sangat besar, hingga pelaksanaannya meski lewat proyek multiyears. Ironisinya setelah selesai, tidak sedikitkan manfaat dapat dirasakan oleh masyarakat.

Sebagai contoh, Pelabuhan Parit 21 yang pada saat pembangunan direncanakan seluruh aktivitas bongkar muat akan dilakukan disana, tidak lebih dari sebuah retorika belaka. Jangankan untuk melakukan aktivitas bongkar muat, untuk datang kesana saja orang sudah malas. Karena sarana jalan masih belum layak.

Sementara itu Bandara Tempuling, yang katanya untuk memperlancar arus orang dan barang ternyata omong kosong belaka. Aktivitas di bandara ini hanya berlangsung sekali dalam setahun. Itu terjadi pada saat pemberangkatan jamaah haji ke embarkasi Batam. Melihat kondisi tersebut, wajar saja kalau ada anggapan proyek yang menelan dana ratusan milyar tersebut adalah proyek gagal.

Ketua LSM Seribu Satu Parit, Januar Jaya merasa sangat kecewa dengan apa yang ia lihat. Dia menuding, pembangunan dua proyek tersebut, terkesan tanpa perencanaan yang matang, dan lebih pada mengejar kepentingan tertentu untuk keuntungan segelintir orang. Pada gilirannya mubazir yang jadi realita.

“Kita jangan hanya sok gagah membangunan proyek besar seperti itu, tapi tidak mampu dimanfaatkan sesuai dengan harapan yang diinginkan. Padahal masih banyak hal penting yang mestinya bisa dibangun dan langsung menyentuh dengan kepentingan masyarakat banyak seperti sektor pendidikan dan perkebunan,” katanya dengan nada suara kesal. (Sf)