TEMBILAHAN (www.detikriau.org) -Dewan Pimpinan Wilayah Front Pembela Islam (DPW FPI) Indragiri Hilir meminta Pemerintah Kabupaten Inhil melakukan
pengawasan terhadap sejumlah warung internet di kota Tembilahan yang
diduga telah menjadi ajang tempat mesum.
Untuk itu DPW FPI Inhil akan menyurati Pemkab dalam hal ini
Bupati Inhil agar dapat menyikapi permasalahan ini dan melakukan
pengawasan terhadap fenomena yang dapat merusak moral generasi muda ini.
“Selain mengenai masalah perkembangan sejumlah warnet di kota
Tembilahan yang diduga menjadi ajang mesum, DPW FPI Inhil juga
menyampaikan sikap kepada Pemkab Inhil agar menyikapi serius beberapa
permasalahan yang menjadi kepentingan publik di Inhil,” ungkap Ketua
Tanfiz DPW FPI Inhil, Asmadi Dubli didampingi Ketua Dewan Syuro, HM
Ali Azhar kepada wartawan, baru-baru ini.
FPI juga meminta Pemkab Inhil dapat melakukan pengawasan beberapa persoalan masyarakat lainnya.
“Kita juga meminta Pemkab Inhil untuk segera memfungsikan keberadaan Terminal
Bandar Laksamana Indragiri dan angkutan barang di Parit 8 Tembilahan
Hulu, karena selama ini keberadaan mobil penumpang dan barang yang beraktifitas di sembarang tempat di dalam kota berpotensi mengganggu para pengguna jalan
lainnya,” sebut Asmadi.
Pemkab Inhil juga diharapkan dapat menata para pedagang agar lebih
tertib dan teratur, sehingga tidak memanfaatkan fasilitas pedestrian
(buat pejalan kaki.red) sebagai lokasi berjualan. Selain mengganggu juga
membahayakan pengguna jalan.
“Kita minta juga Pemkab Inhil dapat membuat Perda tentang pengaturan
waktu membunyikan kaset bagi penangkaran sarang walet, yakni dimatikan
sejak pukul 17.45 WIB menjelang Maghrib sampai pagi. Karena kalau
dibunyikan saat itu mengganggu warga yang akan beristirahat dan
beribadah.
Alangkah lebih baiknya, kalau para penangkar walet dapat menghentikan
membunyikan kaset bunyi walet saat memasuki waktu shalat lima waktu.
“Itulah diantara beberapa point yang perlu disampaikan DPW FPI Inhil
kepada Pemkab Inhil, agar dapat disikapi secara arif demi
kepentingan warga,” tandas Asmadi.
Surat himbauan kepada Bupati Inhil ini juga ditembuskan kepada
Kapolres Inhil, Satpol PP, Kesbang Pol Inhil, DPRD Inhil,
Dishubkominfo Inhil dan Disperindag Inhil. (Suf)
Tuduhkan pihak FPI bahwa pengelola membiarkan praktek mesum itu tidak benar ..!!!, karena pihak pengelola warnet “TIDAK PERNAH” membiarkan kalau hal tersebut terjadi di warnet yang dikelolanya.
bukan maksud kami menyangkal berita yang memojokan pengelola warnet Tembilahan, tapi coba lihat di lapangan, gak ada satu pun pengelola warnet di tembilahan ini yang membiarkan praktek MESUM seperti apa yang di tuduhkan pihak FPI inhil, jangan sampai hal ini menjadi opini jelek buat warnet. coba lihat positif effect semenjak bermunculan warnet di kota ini, penyerapan tenaga kerja, pajak, penyedia media akses informasi yang cepat, percepatan transfer Teknologi informasi. Sebenar ini sperti pisau bermata dua, satu sisi bagi pengguna yang benar mereka dapat menggali ilmu dan menambah pengetahuan dan sisi lain bagi yang salah menggunakan memang berefect negatif.
jadi kalau tuduhan tsb kepada pengelola adalah hal yang tidak benar. Masih banyak lagi lokasi ajang mesum yang harus menjadi perhatian lebih yang sampai saat ini masih berlangsung terangan-terangan, seperti di tempat-tempat terbuka contoh Jembatan Sungai luar, taman di depan Ujung Swarna Bumi, pujasera, pasar rakyat, lokasi warung remang sepanjang lokasi jalan propinsi yang masih sampai detik ini masih beroperasi praktek-praktek prostitusi. Mohon semua pihak terutama FPI lebih arif menyikapi hal-hal tersebut.
Yang diperlukan saat ini bagaimana pemerintah mensosialisasikan penggunaan INTERNET SEHAT dan seharusnya pemerintah juga berterima kasih atas positif effect dengan munculnya warnet-warnet di kota ini.
Tuduhan FPI Inhil ini akan berdampak jelek bagi warnet, karena pelajar/mahasiswa atau pihak lain yang ingin pergi ke warnet dengan tujuan yang baik jadi tidak berani karena timbul kekuatiran di cap JELEK masuk ke tempat mesum sperti apa yang di tuduhkan pihak FPI
Mohon hal ini di klarifikasi kembali Jangan Sampai Gajah Dipelupuk tidak terlihat, tungau di seberang lautan terlihat jelas.
Wassalam
Comel Suhandri
thanks atas sanggahannya. insyaallah akan kita lanjutkan ke wartawan kita untuk terbitkan hak jawab terkait berita ini. salam….
Semut di seberang kelihatan…! gajah di pelupuk mata tidak kelihatan….