APBD Inhil 2012 Kembali Mengalami Defisit.
TEMBILAHAN (www.detikriau.org) – Dalam penyampaian hasil rapat paripurna Badan Anggaran (Banggar) DPRD Inhil tentang pembahasan Kebijakan Umum Anggaran (KUA) dan Plafon Perhitungan Anggaran Sementara (PPAS), senin malam (13/2) tercantum besaran APBD Inhil untuk tahun anggaran 2012 lebih kurang sebesar Rp. 1,268 Triliyun sementara belanja daerah Rp. 1,39 Triliyun. Difisit anggaran kurang lebih sebesar Rp. 128,3 milyar ini menurut Dewan ditutupi dengan menggunakan dana Silva.
“memang kita masih mengalami defisit, tapi kekurangan itu kita tutupi dengan dana silva yang untuk tahun ini kurang lebih sebesar Rp. 196 Milyar.”Ungkap Wakil Ketua DPRD Inhil, Dani M. Nursalam.S.Pi didampingi dua orang anggota DPRD Inhil, Edy Gunawan dan Irwandi ketika ditemui di gedung DPRD Inhil, rabu (14/2).
Menurut penjelasan Dani M. Nursalam yang juga menjabat sebagai ketua Dewan Tanfizs Partai Kebangkitan Bangsa ini, lebih kurang Rp. 670 Milyar APBD Inhil sudah terserap untuk pembiayaan pemerintahan seperti gaji pegawai, perjalan dinas dan sebagainya.
Untuk belanja langsung, SKPD yang paling besar diusulkan mendapatkan bagian APBD adalah Dinas PU, perkiraan sebesar 30an persen dari total belanja langsung. Didalamnya juga termasuk untuk pembiayaan tiga paket multiyears sebesar Rp. 110 Milyar. Sedangkan untuk pembangunan venues futsal, untuk tahun anggaran 2012 ini Inhil kembali menggelontorkan dana sebesar Rp. 6 Milyar.
“Namun untuk porsi belanja langsung dan tidak langsung ini masih belum rampung karena masih ada beberapa item yang masih harus disesuaikan,seperti permohonan masayarakat untuk belanja hibah. Tentunya perlu kejelasan apakah belanja hibah ini berbentuk barang atau uang. Kalau berbentuk uang tentunya masuk pada APBD. Beberapa item ini sampai saat ini masih diinpentarisir oleh SKPD.”Jelas Dani panggilan akrab Wakil Ketua DPRD Inhil yang dikenal cukup enerjik ini.
Dari total Rp. 1,268 Triliyun, Sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) tahun 2012 sebesar 49,6 milyar, dana perimbangan Rp. 1,145,800 juta dan pendapatan lain-lain sebesar lebih kurang Rp, 72 Milyar.”PAD Inhil 2011 ditargetkan sebesar Rp. 44 Milyar dan mampu dicapai sebesar Rp. 46 milyar lebih. beberapa sumber PAD yang menduduki porsi besar diantaranya adalah pajak penerangan jalan, pajak perusahaan dan penerimaan retribusi ijin HO.”Pungkas Dani.
Dengan adanya keterlambatan ini, agar pekerjaan proyek tidak kembali molor, Dewan berharap satker dapat mempercepat proses lelang. “Agar berbagai kegiatan tahun 2012 ini tidak kembali terbengkalai karena keterlambatan waktu, salah satu alternatifnya kita berharap kepada satker terkait untuk mempercepat proses lelang.” Ungkap anggota DPRD Inhil, Edy Gunawan menyambung.(fsl).
BERITA TERHANGAT
Kajari Inhil Bantah Adanya Nama Cabup Terlibat Kasus Baznas Inhil
Munculnya Indomaret di Inhil Mematikan Usaha Kecil Masyarakat, Pemda Diminta Tegas
Berikan Wawasan Tentang Pemilu, H Arifin Lakukan Kunjungan ke MTs Al Ikhlas Sungai Guntung