Tuding Perencanaan Asal jadi
www.detikriau.wordpress.com (Tembilahan) – Pernyataan tegas Kadis PU Inhil, M.Nasir tentang memang tidak dianggarkannya dana pengganti untuk asset masyarakat yang terkena pembangunan ruas jalan HighWay Bandara Tempuling – Mandah menuai kecaman aktifis peduli masyarakat. Bahkan, kalimat meminta pengertian masyarakat untuk merelakan harta bendanya dituding sebagai ucapan asal ngomong.
“Kalau memang seperti ini nyatanya, dengan tegas kita menilai perencanaan proyek ratusan milyar ini asal jadi. Bagaimana Perda mengenai proyek ini bisa seenaknya disahkan sebelum diketahui secara pasti beres tidaknya permasalahan sospol dilapangan?. Ini kembali menjadi bukti nyata kalau oknum anggota Dewan kita masih banyak yang tidak berpihak kepada masyarakat” Ungkap Yon dengan suara lantang.
Bahkan menurut Yon lagi, pernyataan Nasir yang menghimbau agar masyarakat merelakan harta benda mereka demi kelancaran proyek, dinilai tidak lebih dari kalimat asal ngomong. Dirinya mempertanyakan bagaimana kalau asset itu merupakan harta benda satu-satunya yang dimiliki masyarakat?
“Kalau memang Negara ini akan bangkrut seandainya proyek ini tidak terlaksana, saya pikir memang sudah menjadi keharusan kalau masyarakat walau tergolong dari kaum miskin sekalipun untuk merelakan harta bendanya. Tapi proyek ini menurut Yon hanya proyek “sok-sok-an” dan diluncurkan dengan tidak mempertimbangkan kemampuan daerah. Jadi jangan menambah penderitaan masyarakat untuk merelakan harta benda mereka.”
Yon meminta agar siapapun yang memiliki pikiran seperti ini untuk membalikkan kalau apa yang dialami masyarakat yang katanya hanya segelintir itu adalah diri pribadi, orang tua atau keluarga sendiri dan harta benda yang akan direlakan itu adalah asset satu-satunya yang diperoleh dari hasil kerja seumur hidup.
“apa tidak kita bilang ini proyek tidak berprikemanusiaan. Untuk apa itu anggarkan uang rakyat ratusan milyar kalau masih juga menuntut pengertian dan kerelaan masyarakat?. Saya sangat berharap agar pembangunan ini untuk sementara dihentikan dulu dan ditinjau kembali untuk menghindari semakin banyaknya penderitaan masyarakat.” Pinta Yon dengan tegas.
Menurut Yon, hari ini, Selasa (4/10/2011), dirinya bersama kawan-kawan dari Masyarakat Peduli Tembilahan (MPT) telah memasukkan surat secara resmi kepada Ketua DPRD Inhil c/q Komisi I dan III, untuk mengadukan permasalahan ini. Sebagai lampiran, mereka telah menyertakan daftar nama 20 orang warga Desa Sialang Panjang Kecamatan Tembilahan Hulu yang berkeberatan harta benda mereka dikorbankan.
“Jadi saya kembali ingin bertanya, sejauhmana sosialisasi telah dilakukan sebelum pengesahan Perda proyek “wah” ini kalau nyatanya masih banyak masyarakat yang tidak mengetahui hal itu. Hari ini juga, saya kembali menerima pengaduan dari beberapa warga Desa-desa lain yang asset mereka juga terkena proyek ini. Nanti kita buktikan yang kata Kadis PU itu “jumlah masyarakat yang berkeberatan hanya segelintir.” Pungkas Yon.(fsl)
giring saja mereka yg terkait ke meja hijau,,,
Aktifis dari mana itu, kok namanya cuma YON, harusnya jelas2 dong….