Ada Penembakan di Luar Gedung Putih, Trump Dievakuasi saat Konpers
ANTARA FOTO/REUTERS/LEAH MILLIS/WSJ/DJ . Ilustrasi. Presiden AS Donald Trump memuji tindakan cepat Secret Service atau Paspampres yang langsung mengevakuasi dirinya dan sejumlah pejabat AS saat diketahui terjadi penembakan di luar Gedung Putih.
ARBindonesia.com, AMERIKA – Presiden Amerika Serikat Donald Trump mendadak dievakuasi saat menggelar konferensi pers pada Senin (10/8) waktu setempat karena terjadi penembakan di luar Gedung Putih.
Namun, Trump kembali ke ruang pers beberapa menit kemudian dan mengatakan seseorang telah ditembak oleh penegak hukum dan dibawa ke rumah sakit.
“Itu penembakan di luar Gedung Putih. Tampaknya terkendali dengan sangat baik, tapi sebenarnya ada penembakan dan seseorang telah dibawa ke rumah sakit. Saya tidak tahu kondisi orang tersebut,” ujar Trump dikutip dari Reuters.
Dia mengatakan penembakan itu terjadi di dekat pagar di tepi halaman Gedung Putih.
Secret Service atau Paspampres AS dalam unggahan di Twitter menyebut penyelidikan terhadap satuan petugas USSS yang terlibat penembakan sedang berlangsung.
Seorang laki-laki dan petugas USSS keduanya diangkut ke rumah sakit setempat. Selama insiden ini, kompleks Gedung Putih tidak pernah dilanggar atau ada orang yang dilindungi dalam bahaya. Pintu ruang rapat Gedung Putih dikunci sesaat sebelum Trump dikawal keluar.
Tidak ada orang lain yang terluka dalam penembakan itu, kata Trump. Dia memuji tanggapan Secret Service dan mengatakan agen tersebut akan memberikan informasi lebih lanjut terkait kejadian.
“Tidak ada detailnya, kami baru tahu sekarang, “kata Trump kepada wartawan.
Presiden sedang berbicara tentang pasar saham ketika seorang agen Secret Service menyela dia di podium hanya beberapa menit setelah pengarahan.
Menteri Keuangan Steven Mnuchin dan Direktur Kantor Manajemen dan Anggaran Russ Vought juga dibawa keluar ruangan.
Trump mengatakan kepada wartawan bahwa dia telah dibawa ke Oval Office, yang berada di Sayap Barat dekat ruang briefing, setelah dikawal keluar.
Dalam jajak pendapat yang dilakukan Lowy Institute, anak muda Australia berusia 18-29 tahun cenderung memilih pemimpin dari negara lain untuk mengurus persoalan dunia, Sederet nama pemimpin dari negara Asia juga mencuat, seperti Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe dan Perdana Menteri India Narendra Modi.
Selain mereka, Presiden Joko Widodo bahkan termasuk tokoh yang cukup diyakini anak muda Australia.
Anak muda Australia bahkan lebih memilih para pemimpin negara Asia, ketimbang Presiden Amerika Serikat Donald Trump. Hanya 16% responden yang mengaku yakin ia dapat mengendalikan persoalan dunia. (*)
Artikel ini telah tayang di Katadata.co.id dengan judul “Ada Penembakan di Luar Gedung Putih, Trump Dievakuasi saat Konpers”