ARB INdonesia – Yahya Sinwar (61), Pimpinan HAMAS di Jalur Gaza ini menjadi orang nomor wahid yang ditarget oleh Israel.
Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu menyebutnya adalah “Mayat yang berjalan” karena keinginannya untuk membunuh Yahya Sinwar.
Bahkan Netanyahu juga menilai bahwa Yahya Sinwar adalah sebagai otak dibalik serangan 7 Oktober, saat pasukan Al-Qassam menembus perbatasan Israel.
Dalam informasi yang bersumber dari Aljazeera, Yahya Sinwar pernah dipenjara oleh Israel selama 23 tahun dan kemudian dibebaskan dalam kesepakatan pertukaran tawanan tahun 2011, saat 1 prajurit Isreal yang bernama Gilad Shalith ditukar dengan 1027 tawanan Palestina.
Dibebaskannya Sinwar bagi israel merupakan sebuah kesalahan, hal itu dikarenakan intelijen Israel tidak mengira ia akan menjadi sosok yang berpengaruh.
Yahya Sinwar ditawan israel dengan hukuman 430 tahun penjara, karena terlibat mendirikan pasukan “Mujahidin Palestina” yang kini bernama Brigade Izzuddin Al-Qassam. Ia fasih berbahasa Ibrani, dan selama dipenjara ia melahap buku-buku Ibrani dan surat kabar Israel, sehingga Sinwar paham betul profil para pemimpinnya dan karakter orang-orang zionis. (R.Arb)
BERITA TERHANGAT
Dubes RI Mesir : 69,81 Persen Ekspor Indonesia ke Mesir Didominasi Produk Pangan Halal
Sri Lanka Bangkrut, 8 Negara Ini Terancam Ikut Bangkrut, Bagaimana dengan Indonesia?
Krisis Ukraina, Rusia Kerahkan Rudal Hipersonik Kinzhal ke Baltik