TEMBILAHAN (www.detikriau.org) – Jumlah kematian ibu dan bayi melahirkan di Kabupaten Indragiri Hilir pada Tahun 2011 masih cukup tinggi yakni mencapai 156 orang. Data tersebut sesuai dengan yang dimiliki oleh Dinas Kesehatan. Kasusnya tersebar di seluruh daerah Kecamatan di Kabupaten Inhil.
Kepada Wartawan Kamis (8/3), Plt Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Indragiri Hilir, Rosul Alim Mkes.SKM mengakui jika dibandingkan dengan daerah lain yang ada di Riau, jumlah kematian ibu dan bayi di Inhil kasusnya terbilang masih cukup tinggi, untuk itu, guna meminimalisir, kedepan pihaknya terus memberikan penyuluhan terhadap dukun beranak tradisional di sejumlah Kecamatan
“Salah satu penyebabnya kematian ibu dan bayi saat melahirkan karena terlambatnya penanganan saat proses melahirkan, apalagi masih banyak masyarakat pada proses persalinan terutama untuk di daerah masih ditangani oleh dukun beranak tradisional” kata Rosul Alim
Menurut Rosul Alim Mkes.SKM untuk mengatasi permasalahan ini, Dinas Kesehatan Kabupaten Indragiri Hilir akan meningkatkan cakupan pelayanan tenaga kesehatan sampai ke daerah-daerah terpencil, terutama tenaga bidan desa, yang nantinya bisa bekerjasama dengan para dukun beranak tradisional yang ada.
“Kita berkomitmen akan meningkatkan pelayanan kesehatan bagi warga, terutama dikawasan yang selama ini minim tenaga medis seperti daerah yang letaknya terpencil. Daerah ini akan menjadi perhatian serius, kita akan upayakan untuk kirim tenaga bidan kesama. Kita juga akan laksanakan program kemitraan tenaga bidan dan dukun beranak tradisional.” tambahnya
Menurut Mantan Direktur RSUD Puri Husada ini, salah satu tujuan dari program kemitraan yang sudah disosialisakan yakni dalam proses persalinan di setiap daerah hendaknya benar-benar ditangani oleh tenaga bidan, selanjutnya untuk dukun beranak tradisinal hanya sebagai tenaga pendamping. Artinya, tidak boleh menangani secara langsung sehingga secara bertahap diharapkan jumlah kematian ibu dan bayi dapat dikurangi
“Kita sangat berharap kepada seluruh masyarakat hendaknya dalam proses bersalin sebaiknya melalui tenaga Bidan, sedangkan untuk dukun beranak tradisonal sebagai pendamping” pungkasnya. (suf)
Rosul Alim Mkes.SKM : Tak usah jauh2 cuy..!
POSYANDU yang katanya gratis aja tapi masih terjadi pungutan..! sejak zaman pak Irsyal sudah pernah saya laporkan..! memang langsung di tanggapi…! setelah pak Irsyal pensiun tuh praktek masih terus berjalan..! Anda berani menuntaskan itu cuy?
Kalau berani silahkan hubungi saya..! tapi ekamrin ada salah satu anak buah anda yang merasa kurang senang dengan laporan saya kepada pak Irsyal Rusyad..! mau tau anda siapa anak buah anda yang tidak bisa terima di kritik..? kembali lagi..! hubungi saya, tidak perlu saya “Wani Piro”….Gratis saya kasihd ata sama anda..!