HUMAN Papilloma Virus (HPV) merupakan virus yang menginfeksi area kulit dan organ kelamin. Kegagalan dalam melakukan praktik seks secara aman juga bisa meningkatkan risiko terkena HPV.
Namun, kini Anda tampaknya harus berhati-hati. Sebab penelitian baru menemukan, bahwa HPV tidak hanya menyerang mereka yang melakukan hubungan seksual dengan berganti-ganti pasangan.
Seperti penelitian yang diterbitkan dalam journal Sexual Health, yang menganalisis sebanyak 51 studi dilakukan pada pasien HPV.
Penelitian itu menemukan bahwa 51 persen HPV bisa ditemukan di saluran genital perempuan, yang belum pernah melakukan hubungan seks sama sekali.
Kok bisa? Para ilmuwan menjelaskan, perpindahan bisa terjadi dari tangan ke alat kelamin. Itu bisa terjadi karena melakukan masturbasi, bermain-main dengan pasangan atau bahkan hanya menyentuh area sensitif dengan kondisi tangan banyak kuman.
“Ada lebih dari 100 jenis HPV yang memengaruhi jaringan yang berbeda,” kata Ob-gyn di Ohio State University Wexner Medical Center, Dr. Michael Cackovic, seperti dilansir laman Glamour, Minggu (13/3).
Tak bisa dipungkiri bahwa HPV ada di sekitar kita, contohnya ada di virus kutil, sehingga setiap kutil memiliki kemungkinan adanya virus HPV. Namun jenis HPV yang menyebabkan kutil pada kulit Anda, tidak sama dengan HPV yang menyebabkan kutil kelamin atau kanker kulit. Yang perlu diingat adalah HPV menyebar melalui sentuhan.
Hasil penelitian FOX Chase Cancer Amerika Serikat terhadap Human Papilloma Virus (HPV menunjukkan bahwa virus ini ternyata tidak hanya menyebabkan kanker serviks dan kanker tenggorokan tapi juga menjadi pemicu pada pasien yang mengidap kanker paru-paru.
Dokter Onkologi Medis di Fox Chase Cancer Center, Ranee Mehra mengatakan penelitian yang dilakukan fokus kepada pasien kanker paru-paru. Kata dia, dari jaringan sampel yang diperiksa ditemukan bahwa erat kaitannya virus ini menyebabkan kanker paru-paru.
“Hampir 6 persen mereka terkena kanker paru-paru disebabkan strain dari HPV,” kata Ranee seperti yang dilansir The Indian Express, Rabu (17/4).
Namun, Ranee mengaku hingga saat ini perlu ada penelitian lanjutan untuk mengetahui apakah kanker paru-paru yang disebabkan HPV bisa diobati.
“Tujuan kami melakukan penelitian ini adalah untuk menentukan apakah kita dapat memberikan suatu terapi dengan karakterisitk spesifik dari kanker ini,” katanya. / jpnn/editor, dro
BERITA TERHANGAT
Ingin Sembuhkan Batuk dalam Semalam? Coba Trik Ini
Tekan Titik Ini Selama 3 Menit dan Rasakan Keajaibannya
14 Cara Super Detoksifikasi Tubuh dalam 30 Hari