TEMBILAHAN (www.detikriau.wordpress.com) – Tujuh unit rumah petak warga di permukiman padat penduduk lorong Rahmat jalan Sapta Marga Tembilahan Hulu milik H Mukhtar (45), Minggu (1/1) sekira pukul 21.45 WIB ludes dilalap si jago merah. Berutung akibat kejadian itu tidak terdapat korban jiwa, namun diperkirakan kerugian mencapai Rp 200 jutaan.
Berdasarkan keterangan warga pada malam itu, lorong Rahmat dalam keadaan seperti biasa tidak ada tanda-tanda yang aneh. Namun setelah mendengar ada teriakan dari sekitar lokasi kebakaran, warga yang semulanya sudah mulai beristirahat langsung berhamburan keluar rumah untuk mendapati sumber teriakan meminta tolong bahwa telah terjadi kebakran.
“Saat itu saya sedang menionton Tv di dalam rumah, tapi tiba-tiba saya mendengar suara teriakan keras sekali yang bersumber dari sebelah rumah saya,” certita saksi kejadian yang juga rumahnya menjadi korban kebakaran Yuliandra (35).
Keterangan saksi selanjutnya, dirinya bergegasan keluar rumah dan melihat api tersebut sudah membesar tepatnya di rumah Ujang (45) salah seoarang korban. kemudian saksi menyambung terikan meminta pertolongan kepada warga lain untuk keperluan membantu pemadaman api yang sudah mulai berkorban.
Api baru dapat dipadamkan warga sekira 2 jam setelah peristiwa itu terjadi. Dengan menggunakan peralatan seadanya warga membaur untuk menjinakan si jago merah yang mulai mengganas alhasil tepat apada pukul 22.30 WIB api secara umum sudah mati, namun masih terdapat bara-bara.
Kapolres Inhil, AKBP Dedi Rahman Dayan, melalui Kapolsek Tembilahan Hulu AKP Zaider Regasa membenarkan kejadian tersebut. Dikatakanya pada saat ini pihaknya masih mengumpulkan bukti-bukti untuk kepentingan penyelidikan.
“Benar kejadian itu, namun kita belum bisa menyimpulkan penyebap kebakaran. Sejauh ini masih dalam proses penyelidikan oleh tim kita,” ungkap Kapolsek Termbilahan Hulu Zaider saat dikomfimasi melalui telepon genggamnya Senin (02/1).
Adapun 7 korban kebakaran tersebut yakni Yliandra (35), Ujang (45), Tarmizi (50), Siah (25), Herman (45), Adi (30) dan terakhir Sinto (45), warga lorong Rahmat jalan Sapta Marga Tembilahan Hulu. (Suf)
Untung Lorong ilahy kagak. .
Krna situ ada ruma family q,dan q pernah school di situ,tepat ya lorong rahmat