Terminal Minyak Arab Saudi Diserang, Tangki Bahan Bakar Dilalap Api
ARBIndonesia.com, RIYADH – Serangan terhadap terminal minyak di pantai Laut Merah Arab Saudi menyebabkan kebakaran di satu tangki bahan bakar, demikian menurut kementerian perminyakan Kerajaan itu. Serangan terjadi setelah beberapa drone Houthi dilaporkan menargetkan dua kota tidak jauh dari perbatasan dengan Yaman.
Sebuah proyektil menghantam terminal minyak di Jizan, sebuah pelabuhan di Laut Merah di utara perbatasan Saudi-Yaman, pada Jumat (26/3/2021), memicu kebakaran tetapi tidak menimbulkan korban, menurut pernyataan dari Kementerian Perminyakan Saudi.
“Kerajaan mengutuk serangan pengecut yang diarahkan pada instalasi vital ini, yang tidak hanya menargetkan kerajaan, tetapi juga menargetkan keamanan ekspor minyak bumi, stabilitas pasokan energi ke dunia, dan kebebasan perdagangan global,” kata kementerian itu sebagaimana dilansir RT.
Rekaman video yang belum diverifikasi telah beredar online menunjukkan kobaran api yang sedang berlangsung.
Meski pernyataan kementerian Saudi tidak mengaitkan serangan itu dengan aktor tertentu, sebuah pernyataan oleh Uni Emirat Arab (UEA) mengutuk kelompok pemberontak Houthi Yaman atas serangan, yang disebut sebagai aksi terorisme itu.
Dewan Kerja Sama Teluk – sebuah blok regional yang terdiri dari enam negara Arab – segera mengikuti, juga meminta pertanggungjawaban Houthi dalam siaran pers terpisah.
Serangan itu terjadi setelah laporan bahwa beberapa drone menargetkan situs lain di Arab Saudi, dengan koalisi militer pimpinan Saudi mengklaim telah mencegat setidaknya tujuh dari mereka, termasuk satu di atas Khamis Mushait dan satu lagi di Najran.
Koalisi kemudian merilis gambar dari beberapa proyektil yang dikatakan ditembak jatuh. Al-Masirah TV, outlet media yang berafiliasi dengan Houthi, juga melaporkan bahwa dua drone diluncurkan di Pangkalan Udara King Khalid di Khamis Mushait, mengutip juru bicara Houthi.
Sejak 2015, koalisi pimpinan Arab Saudi telah berusaha untuk mengembalikan presiden Yaman yang digulingkan Mansour Hadi ke tampuk kekuasaan setelah ia digulingkan dalam kudeta Houthi. Koalisi melancarkan kampanye pengeboman selama bertahun-tahun yang secara luas dikutuk karena penargetan warga sipil dan non-kombatan yang tidak pandang bulu.
Houthi, yang juga mendapat kecaman karena pelanggaran hak asasi, telah memerintah ibu kota Yaman, Sanaa sejak 2015, melancarkan serangan berkala ke wilayah Saudi.
Meskipun Riyadh mengusulkan gencatan senjata nasional awal pekan ini, menawarkan untuk memungkinkan pembukaan kembali bandara Sanaa dan membiarkan bahan bakar dan makanan masuk melalui pelabuhan Hodeidah, Houthi menolak kesepakatan itu, bersikeras gencatan senjata apa pun harus mencakup pencabutan total blokade Saudi.
Sumber okezone.com