Desember 5, 2024

SARANA TRANPORTASI MINIM, ORANG TUA MURID HARUS SISIHKAN 250 RIBU UNTUK TAMBAHAN TRANPORTASI.

Bagikan..

TEMBILAHAN (www.detikriau.wordpress.com) – Orang tua murid yang tinggal di parit parit Desa Rambain Kecamatan Mendah mengeluhkan besarnya biaya transportasi air yang harus mereka keluarkan setiap bulannya untuk kepentingan sekolah putera-puteri mereka. Bayangkan saja tidak kurang Rp 250 ribu harus mereka sisihkan hanya untuk pengeluaran pada pos tersebut.
Seperti yang diungkapkan salah seorang pemuka masyarakat setempat Mukhtar Thaib, melalui HP. Padahal keinginan orang tua maupun anak-anak dalam menuntut ilmu sangatlah besar. sayangnya minimnya sarana penghubung, menjadi kendala utama yang harus dihadapi masyarakat setempat.
Ditambahkannnya, kenapa warga menggunakan transportasi air, disebabkan tidak adanya akses jalan yang bisa ditempuh ke Desa Rambaian dari parit dimana mereka tinggal. Kalaupun ada, permasalahan lainnya terletak pada tidak adanya jembatan penghubung. Akibatnya mau tidak mau, meski dengan dana yang jauh lebih besar, mereka terpaksa menggunakan jasa transportasi air.
Untuk itu menurutnya, warga kawasan tersebut sangat berharap kepada Pemkab Inhil untuk dapat mencarikan solusi atas permasalahan yang mereka hadapi. Diantaranya mungkin dengan memberikan bantuan alat transportasi, atapun dengan jalan membangun akses jalan dan jembatan yang dibutuhkan.
“Kita sangat berharap kepada Pemkab Inhil dapat mencarikan solusi atas permasalahan yang kita hadapi. Sebab animo anak-anak dalam menuntut ilmu sangat besar, tentunya sangat disayangkan kalau hanya persoalan tersebut menghambat keinginan mereka,” katanya.
Lebih jauh dijelaskannnya, jumlah anak sekolah yang menuntut ilmu ke Desa Rambaian sangat banyak, sebab hanya di desa tersebut ada berdiri sekolah Ibtidaiyah, Tsanawiyah. Selain itu di Desa tersebut juga ada SMA, meski siswa SMA masih menumpang proses belajar mengajar di gedung Tsanawiyah, karena tidak memiliki gedung sendiri.
Sementara itu Hariansyah, anggota DPRD Inhil dari Dapil tersebut yang kebetulan baru selesai melakukan reses membenarkan persoalan tersebut. Menurutnya keinginan warga tersebut ia nilai sangat wajar. Hal itu tentunya tidak terlepas dalam upaya peningkatan SDM di kawasan tersebut.
“Baagaimanapun juga kemajuan suatu daerah tentunya sangat bergantung dengan kualitas SDM yang dimiliki. Warga disana sudah berupaya untuk berobah, sayangnya minimnya infrastruktur dan kendala yang dihadapi dalam menuntut ilmu sangat disayangkan, dan itu tentunya bisa menghambat kemajuan daerah,” katanya.
Untuk itu ia berharap kepada Pemkab Inhil pada tahun ini bagaimana memecahkan permasalahan yang dihadapi. Untuk jangka pendek mungkin dengan memberikan bantuan alat transportasi air. Sedangkan jangka panjang, tentunya harus membangun akses jalan demi memudahkan arus orang dan jasa. (Suf)