TEMBILAHAN (www.detikriau.org) – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Indragiri Hilir (Inhil) diharapkan melakukan normalisasi Sungai Sabar, Desa Bekawan, Kecamatan Mandah guna melakukan penyelamatan 2800 hektar kebun kelapa.
Pernyataan ini disampaikan Ketua Kelompok Tani Niat Tani Sejahtera (NTS), Sungai Sabar, Desa Bekawa, Kecamatan Mandah, Burhanuddin Rafik, Jumat (27/4). Menurutnya, normalisasi Sungai Sabar ini sangat mendesak dilakukan, terutama guna menyelamatkan ribuan hektar kebun kelapa diwilayah setempat. Sebap, dikatakanya konsisi sungai tersebut sudah sangat tidak memungkinkan untuk melakukan pengangkutan hasil kebun kelapa petani.
“Saat ini jangankan air surut, air pasang saja untuk membawa hasil kebun sudah mengalamai kesulitan,” katanya.
Tidak hanya itu, lanjut Burhan, konsisi kebun kelapa semakin diperparah akibat banjir air laut ditambah tingginya intensitas hujan terutama pada musim-musim penghujan tiba seperti saat sekarang. “Perkebunan kelapa terendam, mengakibatkan kerusakan diberbagai bagian batang kelapa,” tukas Burhan.
Jika Sungai Sabar itu dilakukan normalisasi, maka diyakini warga aliran air hujan dan banjir pasang dapat langsung mengalir ke arah laut, dan tidak menrendam areal perkebunan kelapa petani yang dijadikan sumber penhidupan selama ini. Memang diakui Burhan, program normalisasi Sungai Sabar sepanjang 5 kilomter pernah di anggarkan menggunakan APBD Inhil pada tahun 2008, tapi tanpa diketahui alasannya pasti proyek tersebut di lapangan tidak dikerjakan.
“Gara-gara itu sebagian masyarakat sudah melakukan penebangan pohon kelapa demi kelancaran kegiatan proyek itu. Jika normalisasi tidak juga dilakukan maka pendangkalan sungai Sungai Sabar ini akan tersu bertamabah,” ingatnya.
Dengan dilakukanya normalisasi, maka akan berdampak luas bagi perkebunan kelapa petani setempat. Dimana tingkat okonomi masyarakat semakin membaik, karena sudah tidak mendapat hambatan untuk mengangkut hasil kebun.
Berdasarkan data data Kelompok Tani NTS di Dusun Sungai Sabar ini yang lahan perkebunan kelapanya terdiri dari 8 parit. Jika tiap parit memiliki luasan kebun kelapa 350-400 hektar, maka di daerah ini terdapat 2800 hektar kebun kelapa yang terancam.(fen)
BERITA TERHANGAT
Baznas Inhil Pastikan Data Penerima Zakat Berupa 3.000 Paket Premium Boxs Sudah Lengkap
Fhariq Cup U-40, Tim PGRI Bobol Gawang Lawan 4 Goal Tanpa Balas
Pusat Pendidikan Wawasan Kebangsaan di Kabupaten Inhil Resmi Terbentuk