www.detikriau.wordpress.com (JAKARTA)–Mantan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas era Orde Baru, Ginandjar Kartasasmita menilai program-program pembangunan yang telah berjalan masih belum merata. Pembangunan di pulau Jawa dan Sumatera dengan kawasan Indonesia bagian timur seperti Papua dan Maluku masih menunjukkan adanya kesenjangan.
“Ketimpangan ini mengindikasikan belum optimalnya fungsi perencanaan dengan baik. Untuk itu, perlu peningkatan fungsi perencanaan yang selama ini menjadi tanggung jawab Kementerian PPN/Bappenas,” ujar Ginandjar Kartasasmita,” saat jadi pembicara dalam acara Silaturahmi Alumni Bappenas dengan Menteri PPN/Bappenas Selasa (4/10) di gedung Kementerian PPN/Bappenas, Jakarta, Selasa (4/10).
Menurut Ginandjar, perencanaan tidak hanya sebatas menyusun dan merumuskan program-program pembangunan, tapi juga menyangkut penganggaran. “Saya yakin dengan memperkuat dua aspek, perencanaan dan penganggaran, peran dan fungsi Bappenas dapat lebih optimal,” tutur Ginandjar.
Dalam kesempatan yang sama, Emil Salim menyatakan ada tiga hal penting yang selalu dikedepankan Kementerian PPN/Bappenas saat dia mengawali karir pertama kali di Bappenas.
Pertama, Bappenas selalu mempunyai fashion untuk membela atau memperjuangkan rakyat agar lebih sejahtera. “Setiap kali ada satu kondisi yang mengganggu masalah kesejahteraan rakyat, Bappenas selalu tampil terdepan dengan program-program yang selalu memperhatikan kesejahteraan rakyat seperti program inpres desa, puskesmas, posyandu, swasembada pangan, dan lain-lain,” ujur Emil Salim.
Kedua, Bappenas selalu berorientasi pada pembangunan daerah. Hal ini ditunjukkan dengan kepeloporan Bappenas untuk membangun Bappeda di tingkat provinsi. Bappeda provinsi Aceh merupakan Bappeda yang pertama didirikan oleh Bappenas. “Komitmen tersebut menunjukkan kalau Bappenas bukan lembaga yang memonopoli pembangunan,” tegasnya.
Ketiga, intellectual leadership. Emil Salim mengatakan sejak awal Bappenas mempunyai posisi yang sangat strategis lantaran Bappenas merupakan tempat berkumpulnya orang-orang pintar dari berbagai disiplin ilmu. Dengan potensi dan kemampuan seperti itu, program-program dihasilkan Bappenas selalu diarahkan pada pembentukan building nation.
Sementara Menteri PPN/Kepala Bappenas Armida S Alisjahbana menjelaskan acara Silaturahmi Alumni Bappenas dengan Menteri PPN/Bappenas kali ini ditandai dengan peluncuran buku “Bappenas Dalam Sejarah Perencanaan Pembangunan di Indonesia.” Buku tersebut, lanjut Armida, merupakan prakarsa Paguyuban Alumni Bappenas.
Selain itu, Armida juga menjelaskan progress report dua tahun terakhir seperti penataan personalia dan struktur organisasi, Ketahanan Pangan, Ketahanan Energi serta antisipasi terhadap dampak krisis global.
Acara Silaturahmi Alumni Bappenas dengan Menteri PPN/Bappenas dihadiri sekitar 100 mantan pegawai Bappenas. Selain Emil Salim dan Ginandjar Kartasasmita, juga hadir sejumlah pejabat Bappenas antara lain Rahardi Ramelan, Muslimin Nasution, Sri Edi Swasono, Mustopadidjaja dan Djunaedi Hadisumarto. (jpnn)
BERITA TERHANGAT
Tak Perlu Jauh-jauh, Buat Paspor Elektronik Kini Bisa Dimana Saja
Imigrasi Indonesia dan Kamboja Kerja Sama Berantas Perdagangan Orang Serta Penyelundupan Manusia
Neraca Perdagangan Indonesia Dengan Mesir Surplus Sebesar USD 1,17 Miliar