Detikriau.org – Siapa sih yang gak suka bepergian? Hampir semua orang, dari muda sampai tua pasti suka bepergian. Pernah gak sih kalian pergi ke suatu tempat yang belum pernah kalian kunjungi sebelumnya, terus ngerasa kalau perjalanan berangkat itu lama banget tapi waktu pulang terasa cepat?
Dilansir idntimes.com, berikut alasannya.
Sangat Fokus
Ketika pergi ke suatu tempat untuk kali pertama pasti kita sangat memperhatikan jalan, sangat berhati-hati karena takut nyasar, memikirkan harus lewat mana, belok kanan atau kiri, masih lurus atau putar balik, dan sebagainya.
Saking fokusnya nih, otak dan otot-otot kita sampai tegang dan berujung dengan rasa bosan lalu mengeluh kesal, “Kok nggak nyampe-nyampe, sih?”
Persepsi terhadap waktu
Ketika otak kita terlalu fokus, hal tersebut bisa mempengaruhi persepsi kita terhadap waktu. Sama halnya ketika kita sedang fokus pada pelajaran Matematika, satu detik terasa lebih lama dari yang seharusnya. Sampai-sampai di kepala kita terbesit kalimat, “Ah, kenapa pelajaran Matematika ini lama sekali?”. Dan persepsi ini juga terjadi ketika kamu sedang menuju ke suatu tempat baru.
Ekspektasi durasi perjalanan
Pernah gak kalian dikecewakan gara-gara terlalu berekspektasi? Hal tersebut juga kadang berlaku ketika kamu sedang menuju tempat traveling. Saat bepergian biasanya kita memiliki ekspektasi untuk tiba di tempat tujuan.
Kenyataannya, di perjalanan kita sering menjumpai hal-hal di luar dugaan seperti macet, ban bocor, dan yang lainnya sehingga menjadi khawatir dan terus-terusan mengecek waktu yang ditargetkan.
Efek psikologisnya, kita berpikiran bahwa sekarang sedang menempuh perjalanan yang sangat panjang dan melelahkan.
Sementara ketika pulang dan tidak berekspektasi apapun, waktu terasa lebih cepat.
Familiar
Sadar atau tidak, otak kita otomatis memberi tanda pada apa yang kita perhatikan saat perjalanan berangkat. Sehingga ketika pulang, jika kita melewati jalan yang sama, maka otak kita gak perlu lagi berusaha keras untuk fokus karena kita sudah familiar dengan jalan tersebut dan tidak tegang atau pun takut nyasar.
Return Trip Effect
Terdapat studi yang pernah dilakukan di Jepang, tentang mengapa waktu pulang terasa lebih cepat dibanding saat berangkat. Ternyata fenomena psikologis mengenai apa yang kita rasakan ini disebut dengan Return Trip Effect.
Jadi, pergi jauh atau dekat, lama atau sebentar, yang penting kamu nikmati saja ya!
BERITA TERHANGAT
Awas, Ada Zat dalam Makanan yang Bisa Picu Kanker Testis!
Oartfish Muncul di Jepang, Benarkah Pertanda Akan Adanya Bencana?
Bolehkah Balita Minum Susu Kental Manis?