Oktober 3, 2024

Indra : 1 Rumah 1 Sarjana Bukan Program tapi Sebuah “Spirit”

Bagikan..

TEMBILAHAN(www.detikriau.org) – Bupati Kabupaten Indragiri Hilir, DR. Indra Muchlis Adnan menyebutkan ada kesalahan persepsi dengan  motto  “1 Rumah 1 Sarjana”.  Menurutnya, Motto ini bukan sebuah program tapi hanya sebatas “spirit”.

“Kalau itu sebuah program, kita tidak memiliki dana untuk mewujudkannya tapi motto ini tidak lebih dari sebuah spirit agar para orang tua memiliki tekad untuk menyelesaikan pendidikan anak-anak mereka sampai kejenjang sarjana. Sebagai penunjang, makanya pemerintah mendirikan lembaga pendidikan tinggi setingkat Universitas dan pemberian beasiswa” Papar Indra disela-sela penjelasannya dalam Hearing Komisi IV di Ruang Banggar gedung DPRD Inhil, Selasa (21/2).

Kabupaten Indragiri Hilir dikatakan Indra memiliki berbagai keunggulan kompetitif dibandingkan dengan Kabupaten lainnya. Letak geografisnya yang berdekatan dengan Negara tetangga tentunya memiliki peluang besar dari sisi ekonomi termasuk ketersediaan sumberdaya alam yang cukup melimpah. Untuk mengelolanya, sangat diperlukan Sumber Daya Manusia (SDM) yang handal.”Kalau harus menimba pendidikan tinggi keluar Kabupaten seperti jaman saya sekolah dulu, tentunya diperlukan biaya yang sangat besar dan ini akan menjadi hambatan terbesar bagi orang tua. Dengan kehadiran UNISI diakui ataupun tidak, tentunya menjadi jawaban akan hambatan itu.” Ujar Indra

Menurut Indra lagi, diakuinya selama ini UNISI masih menitik beratkan mencetak sarjana dari sisi kuantitas namun kedepan UNISI akan merobah pola dengan mencetak putra-putri Inhil sebagai sarjana yang juga memiliki kualitas terbaik.”kita sudah memulainya dengan melakukan saringan terhadap tenaga dosen. Tentunya tidak mungkin dosen dengan pendidikan S1 juga mencetak sarjana S1. Minimal dosen UNISI harus berpendidikan S2 dan ini sudah kita lakukan termasuk berbagai kebijakan penunjang untuk mencapai tujuan itu.”Imbuh Ketua DPD Partai Golkar Provinsi Riau ini dengan tutur kalimat teratur.

Berbagai fasilitas yang kini dipersiapkan pemerintah untuk mencetak SDM handal ini menurut Indra tentunya tidak akan berjalan baik tanpa adanya kemauan dan kesadaran orang tua untuk menyelesaikan pendidikan anak-anak mereka sampai kejenjang sarjana.”makanya kita menilai harus adanya sebuah spirit sebagai pengobar semangat”. Pungkas Indra. (fsl)