September 8, 2024

DIGUBUK YANG HAMPIR AMBRUK, FAUZIAH MERAWAT 4 ORANG ANAK YANG MENGIDAP GANGGUAN MENTAL.

Bagikan..

TEMBILAHAN (www.detikriau.wordpress.com) – Fauziah, janda tua berusia 60 tahunan ini mungkin sama sekali tidak pernah membayangkan kepergian sang suami 4 tahunan lalu menjadi titik awal cobaan hidup yang mimpipun dirinya tidak pernah terbayangkan. Diusia sesenja ini, ia masih harus menghidupi 4 orang putra-putrinya yang semuanya mengalami gangguan mental. Yang lebih mirisnya, tempat berteduh satu-satunyapun kini hanya tinggal waktu untuk ambruk. Mengandalkan hidup dari pensiunan almarhum suami sebagai PNS pangkat rendahan membuat dirinya hanya bisa pasrah menerima takdir Tuhan.

“Saya tidak bisa berkata-kata apa-apa pak, saya hanya pasrah menerima nasib. Apa yang bisa saya lakukan? Kalau tidak kuasa Tuhan, gubuk tempat berteduh ini sudah pasti ambruk dan kalaupun itu terjadi, saya dan anak-anak rela berkubur dibawah bangunan peninggalan suami saya ini,”Ungkapnya ketika disambangi Www.detikriau.wordpress.com dikediamannya Jalan Semampau, Tembilahan Kota, Ahad (1/1/2012)

Menurut penuturan Fauziah, dari hasil perkawinannya dengan Almarhun A Hakim Djafri, dirinya dikaruniai 6 orang anak. 2 orang sudah berumah tangga dan kini berada diluar daerah dan kehidupan merekapun terbilang tidak mencukupi. 4 orang anak yang kini hidup bersama dirinya (Marfuah 37, Nur Azizah 30, Fathur Rahman 28 dan sibungsu Alimin 21 Tahun. Red) karena bertahun-tahun mengalami cobaan hidup yang tidak ada henti-hentinya akhirnya mengalami gangguan mental.”Karena rasa tanggungjawab kepada anak-anak inilah yang membuat saya terpaksa harus kuat. Apapun yang terjadi, saya akan pertaruhkan hidup ini untuk merawat anak-anak saya. Biarlah Tuhan yang menentukan apa akhirnya.”Ucapnya dengan sikap tenang menunjukkan ketabahan seorang ibu.

Dari pantauan www.detikriau.org, bangunan tua yang sebahagian besar terbuat dari bahan kayu ini kini dalam kondisi yang sangat tidak terawat. Dinding bagian luar sebelah kiri rumah, miring dan hanya bertumpu di dinding bangunan rumah tetangga yang membuatnya masih bertahan untuk tidak ambruk. Bagian kanan rumah sudah tidak berdinding serta bagian belakang rumah yang dulunya bertingkat, kini bagian lantainya hanya berjarak sekitar 1,5 meter dari lantai dasar. Yang sangat mengkhawatirkan, dibagian bawah lantai dasar rumah itulah ibu dan keempat putra-putrinya ini berbaring melepas lelah.(fsl)