September 11, 2024

Angka Kemiskinan Tinggi, Fasilitas Pendidikan Memprihatinkan

Bagikan..

Ironis Tiga Proyek Multiyears Dihubkomimfo Mubazir
www.detikriau.wordpress.com (TEMBILAHAN) – Disaat angka kemiskinan tinggi, dan banyaknya bangunan sekolah yang kondisinya memprihatinkan, tiga mega proyek Dishubkominfo yakni Terminal Laksamana Indragiri, Bandara Tempuling, dan Pelabuhan Parit 21 yang sudah selesai pengerjaan pada tahun 2010 malah tidak berfungsi sesuai dengan harapan. Ini tentunya sangat merugikan masyarakat Inhil yang notabene masih banyak yang hidup dibawah garis kemiskinan.

Padahal kalau anggaran tiga mega proyek tersebut, yang jumlah ratusan milyar, tentu mampu menggerakkan perekonomian masyarakat, terutama di pedesaan. Atau kalau dialihkan untuk pembangunan gedung sekolah, ada berapa banyak gedung sekolah yang bisa diperbaiki, sehingga siswa tidak perlu belajar diruangan yang bocor dan bangunan sekolah yang miring dan hampir roboh.

“Seandainya anggaran sebesar itu dialokasikan untuk pemberdayaan ekonomi masyarakat, tentu akan mampu mengurangi angka kemiskinan di Inhil yang relatif masih tinggi,” ujar Firmansyah, salah seorang pemerhati pendidikan di Inhil, ketika ditemui di ruangan kerjanya, Selasa, (6/9).

Masih menurutnya, dari data yang ia peroleh, sejauh ini ada ratusan lokal bangunan sekolah yang kondisinya memprihatinkan. Bahkan ada siswa yang terpaksa belajar dirumah warga akibat bangunan sekolah yang sudah tidak bisa dipergunakan lagi. Hal itu tentunya ironis, disaat yang sama mega proyek di Dishubkomimfo malah tidak berfungsi.

Padahal kalau pengambil kebijakan didaerah ini mau berfikir arif, mestinya anggaran mega proyek tersebut lebih baik untuk membenahi persoalan yang sangat mendasar. “Tapi apa yang berlaku memperlihatkan tidak matangnya perencanaan yang dibuat, dan terkesan hanya mengejar keuntungan kelompok tertentu saja,” tukasnya.

Sebelumnya tudingan tidak sedap datang dari Komisi III, terkait tiga proyek multiyears yang ada di Dishubkominfo dan telah selesai pengerjaan yakni Bandara Tempuling di Kecammatan Tempuling, Pelabuhan Parit 21di Kecamatan Tembilahan dan terminal Laksamana Indragiri di Kecamatan Tembilahan Hulu seperti tidak memberikan kontribusi positif buat masyarakat. Padahal anggaran yang dialokasikan kesana sangatlah besar.

Hal itu terungkap dalam hearing antara Komisi III dengan Dishubkominfo, beberapa waktu lalu yang dipimpin langsung oleh Ketua Komisi III Edi Gunawan dan dihadiri oleh Kadishubkominfo, Drs HM Thaher berserta jajarannya.

“Terus terang saya katakan, proyek multiyears dengan anggaran yang sangat besar terkesan mubazir, karena tidak bias langsung dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Hal ini mestinya menjadi perhatian dari dinas terkait agar jangan sampai anggaran tersebut pada gilirannya jadi terbuang percuma,” katanya.

Masih menurutnya, awalnya pembangunan bandara untuk mempermudah akses hubungan Inhil dengan daerah lainnya. Tapi kenyataannya, hingga sekarang tidak ada maskapai yang mau memanfaatkan keberadaan bandara tersebut. Hingga pada gilirannnya tujuan awal, jadi meleset.

Begitu juga dengan keberadaan terminal Laksamana Indragiri yang sudah diresmikan sekitar satu tahun yang lalu. Hingga sekarang apa manfaatnya, nyata berbagai PO dan agen angkutan darat yang ada di kota Tembilahan nyatanya tidak mau menggunakan terminal tersebut sebagai pusat aktivitas mereka. “Hal yang samapun kemungkinan akan terjadi dengan Pelabuhan Pari 21” ujarnya lagi.(drc)