Pelayanan Kesehatan Dinilai Buruk, GMNI dan HMI Gelar Unjuk Rasa di Dinkes Inhil.
Tembilahan, detikriau.org – Puluhan massa aksi menuntut Dinas Kesehatan Inhil untuk melakukan reformasi terhadap pelayanan kesehatan rakyat.
Tuntutan ini disampaikan dalam aksi unjuk rasa damai oleh gabungan Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) dan Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) komisariat Inhil di Kantor Dinas Kesehatan di Tembilahan, senin (7/1/2019)
Kedatangan masa aksi sekira pukul 10.44 Wib di kantor Dinkes Inhil dikawal sejumlah petugas pengamanan dari Polres Inhil.
Tuntutan disampaikan orator massa melalui pengeras suara dipintu masuk gerbang kantor Dinkes. Sejumlah kalimat kritikan juga disertakan dalam bentuk tulisan diatas sejumlah kertas karton.
Pekik orator aksi taklama berselang mereda setelah pihak Dinas Kesehatan mempersilahkan massa aksi untuk melakukan dialog di Aula Wijaya Kesuma Dinkes Inhil.
Hadir saat itu Kepala Dinkes Inhil Zainal Arifin, Sekretaris Dinkes, Rahmi, Kabid Pelayanan Kesehatan Matzen serta sejumlah pejabat Dinkes lainnya.
Perwakilan massa aksi yang berasal dari dua Universitas di Inhil, UNISI dan STAI Auliaurasyidin megaku aksi yang mereka lakukan saat ini sebagai bentuk kritik langsung atas buruknya penilaian mereka akan pelayanan kesehatan di Inhil.
Catatan buruknya pelayanan kesehatan menurut perwakilan massa, Indra dan Agung Prayogi disampaikannya dalam bentuk “kasus” yang menurut mereka terjadi di Puskesmas Tembilahan Hulu.
Berdasarkan informasi yang kata Indra dan Yogi diterima dari salah seorang pasien keluarga Najamudin, diduga telah terjadinya kelalaian prosedur. Diagnosa awal yang harusnya dilakukan terhadap pasien dikesampingkan sehingga berakibat terjadinya kesalahan pemberian obat dan dosis kepada pasien.
Dugaan terjadinya malapraktik ini dikatakan mereka diketahui setelah pasien mendapatkan tindakan medis di UPT Puskesmas Gadjah Mada Tembilahan.
“Kami memiliki bukti otentitik. Pemberian pelayanan kesehatan kami nilai ngawur dan sangat tidak professional. Buktinya, golongan darah pasien saja salah apalagi penyakitnya, akibatnya obat dan dosis yang diberikan pada pasien tentu juga tidak benar,” sampaikan mereka
Tidak hanya sebatas itu, setelah diyakini adanya dugaan malapraktik, mereka menyebut pihak UPT Puskesmas Tembilahan melakukan upaya untuk meredam agar kasus ini tidak diperpanjang.
“Ini sangat kami sayangkan, UPT Puskesmas Tembilahan Hulu merupakan UPT terbaik di Inhil tapi ternyata pelayanan sangat mengecewakan,” kata mereka lagi.
Dalam pertemua itu, massa aksi menyampaikan tiga tuntutan utama yakni menuntut Dinkes Inhil untuk memberhentikan tenaga medis yang tidak professional, memperbaiki layanan kesehatan rakyat, serta menerapkan kontroling oleh pemerintah daerah terhadap pelayanan di UPT di seluruh Kecamatan di Inhil.
“yang jelas kami menuntut tindakan tegas atas dugaan malapraktik di UPT Pusekesmas Tembilahan Hulu. Dalam 15 hari jika tidak ada kejelasan, kami akan bawa persoalan ini melalui ranah hukum,” Ancam massa aksi mengakhiri.
Laporan: Ari Permana Editor: Faisal