KEC. KATEMAN — (www.detikriau.org) – Malam hiburan resepsi pernikahan seorang warga Kampung Baru Desa Kuala Selat Kecamatan Kateman, Kamarudin mendadak riuh akibat perkelahian dua kelompok pemuda. Adu fisik antara pemuda kampung baru dengan Kampung nelayan ini menelan 4 orang korban. 1 korban yang juga sebagai Ketua RT Kampung baru, Mulyadi alias Mose (38) akhirnya menghembuskan napas terakhir akibat luka yang dialaminya, jum’at (25/2) sekira pukul 19.00 Wib di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Puri Husada Tembilahan.
“Saya tidak berada di tempat kejadian, tapi menurut keterangan keluarga, Mose sebenarnya waktu itu hanya berniat melerai pertikaian, tapi naas iapun menjadi korban.”Jelas seorang keluarga korban, M. Ali yang sempat ditemui di RSUD Puri Husada Tembilahan, Sabtu (25/2).
Dijelaskan M. Ali menceritakan awal kejadian dari keterangan keluarganya, malam pesta itu, jum’at dinihari (25/2) sekira pukul 00. 15 Wib, kelompok warga kampung nelayan saat joget ke pentas bertingkah kurang sopan dan sempat ditegur oleh pemuda kampung baru. Mungkin karena merasa tersinggung, mereka marah dan menendang alat musik orgen lalu turun dan meninggalkan lokasi keramaian. “Tapi mereka pergi itu mungkin mengambil senjata dan tidak lama kemudian kelompok pemuda kampung nelayan kembali datang dan mengepung pentas orgen serta langsung menyerang menggunakan senjata tajam dan akhirnya menimbulkan korban” Tuturnya memberikan keterangan.
Kapolres Inhil, AKBP Dedi Rahman Dayan, Sik,M.Si ketika dimintai komfirmasi melalui Kasad Reskrim, AKP Edy Munawar melalui sambungan telepon selularnya, sabtu (25/2) membenarkan adanya kejadian perkelahian antara dua kelompok pemuda ini. Menurutnya, kasus ini masih dalam penyelidikan. “Saya sekarang sedang di Kecamatan Kateman. Kita belum bisa memberikan keterangan banyak karena kasus ini masih dalam tahap penyelidikan. Saat ini kita memang sudah tetapkan 1 orang tersangka yang berinisial H.” Jawab Kasadreskrim memberikan komfirmasi.
Selain korban meninggal, Mulyadi Alias Mose (38), 1 korban lainnya, Muammar Bin Usman alias Acok (23) yang juga warga kampung baru masih dalam keadaan koma dan dirawat diruang Intensive Care Unit (ICU) RSUD Puri Husada, Tembilahan. Sementara 2 korban lainnya warga kampung nelayan, Sitam alias Keceng (30) dan Ali (22) dirawat di RSUD di Guntung Kecamatan Kateman. (fsl)
Inilah salahnya urang kita ni, besasarik awan maksiat di tempat khusus maksiat…tapi kada ingat maksiat jua merajalela di acara2 yg harusnya sakral…misalnya acara urang bekawinan kayak ngini. Amun di kota urang dugem di diskotik….tapi di kampung2 urang dugem di acara kawinan, bahkan ada judinya jua. T A L A L U ujar bang haji….
setuju banget,mestinya kita sebagai warga negara yang baik hendaklah berprilaku yang memang tidak mengundang kemaksiatan,sehingga bisa menyebabkab mala petaka, Naudzu Billah.