Ketua SPBD Angkat Bicara Tentang Mobil Molen Yang Melanggar Jam Operasional

 ARBindonesia,com.Dumai- Semangat Purnama Bersatu Dumai ( SPBD ) organisasi yang berdiri di Kelurahan Purnama Kecamatan Dumai Barat saat ini melakukan penertiban armada perusahaan yang tidak mentaati jam larangan untuk melintas di wilayah Purnama,termasuk mobil molen juga ikut di tertibkan,Sabtu(16/07/22).

Ketua SPBD Nofrizal Sayahputra menjelaskan bahwa SPBD berkomitmen untuk memberikan kenyamanan dan ketertiban untuk masyarakat purnama.

“Kami tetap berkomitmen memberi kenyamanan dan ketertiban untuk masyarakat Purnama.Kegiatan yang kami lakukan beberapa hari ini bertujuan agar armada perusahaan bisa mentaati aturan jam operasional yang telah di sepakati,”jelas Nofri.

Nofri juga menambahkan,”Kami sangat butuh dukungan dari masyarakat bersama-sama untuk ikut serta dalam aksi yang kami lakukan,agar purnama bisa nyaman dan tentram sesuai harapan kita masyarakat purnama.”imbuhnya.

Sementara itu Plt Dishub Kota Dumai Said Efendi menuturkan kepada awak media melalui via whatsaap dengan masih adanya mobil molen yang melanggar aturan yang telah disepakati.

“Tidak boleh, Sesuai kesepakatan warga mobil molen tetap ikut jadwal pembatasan,”tutur said.

Awak media juga mempertanyakan sanksi kepada mobil yang melanggar aturan, dengan tegas Said Effendi menyampaikan,” Putar Balik,” Tegasnya.

Sudah jelas aturan yang disepakati tetapi masih juga ada mobil yang melanggar aturan,jelas dengan adanya pelanggaran yang dilakukan merugikan masyarakat Purnama dan pengguna jalan Lainnya.

“Jika pihak angkutan tidak mau mematuhi jam operasional yang telah di sepakati, maka kami di lapangan menyuruh mereka sopir putar kepala kembali ke perusahaan”tutup Nofri.

Tarigan sabero selaku penasehat SPBD juga angkat Bicara,” Jika aksi yang di lakukan tidak juga ada efek jera,maka kami akan bertindak dengan cara kami sendiri,”ucapnya.

Tarigan menambahkan,”Kita harapkan kepada instansi terkait agar bisa mentertibkan armada yang tidak mematuhi peraturan yang telah di buat, pihak perusahaan kita minta tegas kepada armada yang masuk ke Perusahaannya”tutup tarigan.****