Februari 18, 2025

Kejaksaan Sedang Dalami Kasus Pengadaan Alkes Tahun 2010

Bagikan..

TEMBILAHAN (www.detikriau.wordpress.com) – Polemik Alat pengadaan KesehatanRapat (Alkes) pada tahun anggaran 2010 yang lalu dengan total anggaran 1.8 milyar, dan hingga sekarang belum didistribusikan, tentunya menimbulkan tanda tanya besar di tengah masyarakat. Ada apa dengan proyek tersebut, makanya hingga sekarang belum juga rampung. Padahal keberadaan alat tersebut sangat penting untuk RSUD yang ada di Kabupaten Inhil, dalam rangka meningkatkan kinerja pelayanan kepada masyarakat.

 

Berkaitan dengan adanya kejanggalan dengan proyek tersebut, pihak Kejaksaan Negeri Tembilahan mengakui bahwa kasus tersebut sedang dalam pendalaman. Kejaksaan setakat ini sedang mengumpulkan bukti-bukti dalam rangka memproses kasus ini lebih jauh.

 

“Kita sedang mendalami kasus Alkes tahun anggaran 2010 lalu dengan total anggaran 1.8 milyar. Setakat ini, pihak Kejaksaan dalam pengumpulan data,” ujar Kepala Kejaksaan Negeri Tembilahan Ferziansyah S, SH.MH, melalui Kasi Intel Muspidauan SH.MH, ketika dikonfirmasi melalui HP, Selasa, (8/11)

 

Sebelumnya sudah dilakukan rapat dengar pendapat (Hearing) Komisi IV DPRD Inhil dengan Dinas Kesehatan serta Manajemen RSUD Puri Husada Tembilahan, RS Guntung dan RS Pulau Kijang membahas tentang Pengadaan Alat Kesehatan (Alkes) Rumah Sakit pada Tahun Anggaran 2010 senilai 1,8 Milyar yang sampai saat ini belum juga disalurkan oleh Dinas Kesehatan Inhil. Komisi IV dengan Dinas Kesehatan serta  di ruang rapat Komisi IV DPRD Inhil.

 

Intinya dewan mempertanyaan mengenai Alkes ini yang hingga sekarang belum disalurkan. Ungkapan itu dilontar dari salah seorang Anggota DPRD asal pemilihan Guntung Kecamatan Kateman, Surya Lesmana. Menurutnya, dengan belum juga tersalurkannya Alkes ini, dirinya merasa menjadi sangat terbebani.

“ Saya tidak tahan kalau nanti harus dipanggil pihak Jaksa, dipanggil Tipikor dan saya paling tidak tahan kalau harus turun ke Guntung karena terus dipertanyakan mengenai mana alkes yang sudah dijanjikan. kalau bapak katakan tidak masalah kalau alkes tersebut tidak juga dikirim, kita lihat saja nanti,” ungkap Surya dengan mata berkaca-kaca menahan luapan emosi.

Keterlambatan penyaluran pengadaan Alat Kesehatan tahun anggaran 2010 ini diduga pihak Dewan karena alat kesehatan tersebut kini keberadaannya sudah tidak jelas.

“ Yang menjadi kekhawatiran, Alat Kesehatan itu sekarang ada atau tidak? Atau memang ada tapi sudah disalurkan di tempat yang tidak sesuai dengan peruntukan. Atau alat ini kini memang ada tapi jumlahnya sudah tidak lagi mencukupi. ” Sindir Surya.

Sementara itu beberapa waktu lalu, Dinas Kesehatan berdalih bahwa Alkes tersebut peruntukan bukan untuk RSUD Guntung, melainkan untuk RSUD di Inhil yang membutuhkan. Sedangkan kenapa hingga sekarang belum disalurkan, ada beberapa faktor yang menyebabkan hal tersebut terjadi. Diantaranya, terbatasnya daya listrik yang ada, dan terbatasnya tenaga ahli yang bisa mengoperasikan Alkes seperti rontgen.

“Pengadaan Alkes tidak menyebutkan secara tegas untuk RSUD Guntung, melainkan untuk RSUD di Inhil yang membutuhkan. Sedangkan penyalurannnya yang belum bisa dilakukan hingga sekarang, karena ada beberapa kendala yang dihadapi dilapangan,” kata Rasul Alim beberapa waktu lalu. (Nejad)