Ini Posisi Pasukan Amerika Serikat di Timur Tengah, Iran Seperti Terkepung - Arbindonesia
Januari 8, 2020

Ini Posisi Pasukan Amerika Serikat di Timur Tengah, Iran Seperti Terkepung

Bagikan..

Vertikal Tentara Amerika di Suriah. ©REUTERS/Rodi Said/File Photo

ARB INdonesia, IRAN – Iran penuhi janji balas dendam ke AS karena telah membunuh petinggi militer mereka, Qassim Sulaimani, Jumat (3/1) lalu. Iran meluncurkan rudal ke dua basis pasukan Amerika Serikat di Irak.

Dilansir dari CNN, belum diketahui kerusakan maupun jumlah korban akibat tembakan rudal yang diluncurkan Iran tersebut. Menanggapi aksi balas dendam Iran ini, Trump mengatakan pada warga AS untuk tidak khawatir.

“Semua baik-baik saja! Rudal yang diluncurkan dari Iran ke dua kamp militer di Iran. Perkiraan kerusakan sedang ditangani saat ini. Sejauh ini, baik-baik saja. Kita punya kekuatan militer terkuat di dunia,” tulis Donald Trump lewat cuitan di akun Twitter resminya, Rabu (8/1).

Sejauh ini, pasukan militer AS masih berada di beberapa titik, dan menduduki beberapa wilayah Timur Tengah. Posisi AS cukup strategis, seolah mengepung Iran dari beberapa sisi.

Iran Balas Dendam Ke AS

narotama.ac.id

Iran menyatakan akan membalas perbuatan yang telah dilakukan AS dengan membunuh Sulaimani dan Al-Mahdi, sehari setelah dua petinggi militer itu tewas, Sabtu (4/1).

Aksi balas dendam tersebut dimulai pagi ini, Rabu (8/1). Iran meluncurkan belasan rudal ke dua kamp militer pasukan AS di Irak. Hingga saat ini belum diketahui akibat dan kerusakan yang disebabkan oleh rudal tersebut.

Melalui siaran televisi nasional Iran, IRGC mengklaim bertanggung jawab atas peluncuran rudal. Menteri Luar Negeri Iran, Mohammad Javad Zarif merespon lewat Twitter.

“Kita tidak berniat meluaskan wilayah atau perang, tapi akan terus mempertahankan diri kami melawan agresi,” tulisnya, dilansir dari CNN, Rabu (8/1).

Iran Menyerang Kamp Militer AS di Irak

Rudal yang diluncurkan Iran, menyasar dua kamp militer AS di Iran, yaitu Al-Asad di sisi barat dan Erbil di sisi utara Iraq. Dari serangan tersebut, pihak AS sedang melakukan penyisiran kerusakan.

Dilansir dari CNN, kawasan kamp pasukan AS di Al-Asad tidak dihuni oleh warga Amerika berdasarkan catatan resmi dari militer Amerika. Pihak AS juga mengungkap kalau pasukan mereka sudah mendengar alarm peringatan, sehingga bisa menyelamatkan diri.

Kondisi serupa juga terjadi di Erbil, wilayah sasaran rudal Iran lainnya. Sampai saat ini belum ada kejelasan kerusakan apa yang telah disebabkan oleh rudal Iran di dua kamp pasukan AS di Iran itu.

Posisi Militer Amerika Serikat di Timur Tengah

REUTERS/Rodi Said/File Photo

Menanggapi aksi balas dendam Iran, Trump tetap percaya diri bahwa semuanya baik-baik saja. Lewat cuitannya, ia terus mengagungkan kekuatan militer milik AS.

“Kami (AS) memiliki kekuatan dan peralatan militer paling kuat di dunia, sejauh ini. Saya akan membuat pernyataan besok pagi,” tulisnya dilansir dari CNN.

Posisi pasukan militer AS di Timur Tengah yang menyebar hampir mengepung Iran, bisa jadi alasan Trump tetap percaya diri. Pasukan AS tersebar di beberapa negara tetangga Iran, seperti di Afganistan, Qatar, Kuwait, Arab Saudi, Yordania, Suriah dan Turki.

Iran Seolah Terkepung

2020 Merdeka.com

Jumlah pasukan militer yang tersebar di kamp-kamp tersebut tak sedikit. Jika dijumlahkan ada lebih dari 55 ribu personel. Jumlah pasukan AS terbanyak berada di Kuwait, negara yang berbatasan langsung dengan Iran di sisi barat daya. Jumlahnya lebih dari 13 ribu personel.

Di sisi timur, tepatnya di Afganistan, pasukan AS memiliki kurang lebih 12 personel. Sejauh ini, negara-negara Timur Tengah di sisi barat Iran telah tersebar puluhan ribu pasukan AS.

Di Turki, ada 1.700 personel pasukan AS, Suriah ditempati 500 hingga 1000 personel, dan Qatar ada 10 ribu personel. Sedangkan di Irak, ada 5 ribu personel, jumlah ini belum dihitung lagi setelah peluncuran rudal.

Pendapat Pakar Politik soal Serangan Iran

Serangan yang diluncurkan Iran ke kamp militer pasukan AS ditegaskan Zarif sebagai balasan atas meninggalnya Sulaimani dan bukan untuk memicu perang.

“Kami mengambil aksi semalam untuk menghentikan perang. Kita tidak melakukan aksi itu untuk memulai perang,” jelas Zarif dilansir dari CNN.

Serangan berbalas antara AS dan Iran ini dianggap Thomas Juneau, asisten profesor dan ahli Iran di Universitas Ottawa, sebagai ‘perjudian besar’.

“Iran memperkirakan Trump tidak akan diam saja akan perang besar di Timur Tengah, dan aksi (balas dendam) tersebut memberikan garis batas untuk melakukan manuver. Tak perlu dikatakan lagi, ini adalah perjudian besar, mengingat bagaimana Trump tidak bisa diprediksi,” ujar Juneau lewat cuitan di Twitternya, dilansir dari CNN. (*)

loading…

Sumber merdeka.com
https://m.merdeka.com/trending/ini-posisi-pasukan-amerika-serikat-di-timur-tengah-iran-seperti-terkepung.html


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *