www.detikriau.wordpress.com (Jakarta) – Sampai saat ini industri masih menjadi pelaku utama penyelewengan BBM subsidi sehingga konsumsi BBM subsidi terus melewati batas kuota. Pemerintah mengaku akan mengawasi ketat penyewengan tersebut.
Demikian disampaikan oleh Kepala Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas (BPH Migas) Tubagus Haryono ketika ditemui di kediaman Menko Perekonomian Hatta Rajasa di Kompleks Widya Chandra, Jakarta, Rabu (31/8/2011).
“Penyelewengan biasanya karena penyelundupan ke industri. Ini (penyelewengan) terjadi hampir di seluruh daerah yang berhimpitan dengan industri. Jadi mereka menyewa mobil masyarakat untuk membeli BBM subsidi, kan ini tidak ada aturan laranganya,” tutur Tubagus.
Untuk itu pihaknya bakal berkoordinasi dengan Pemda untuk memberantas penyelewengan BBM subsidi. “Tak boleh ada pembelian BBM yang berulang-ulang. Daerah yang diawasi seperti Sumatera, Kalimantan, dan Bangka Belitung,” kata Tubagus.
Dikatakan Tubagus kuota konsumsi BBM subsidi dalam APBN-P 2011 sekitar 40,4 juta kiloliter sebenernya cukup jika tidak terjadi penyalahgunaan tersebut. Namun sampai saat ini menurut Tubagus, konsumsi BBM subsidi terus melewati kuota yang ditentukan.
“Karena itu kami sangat serius melakukan pengawasan penyalahgunaan ini,” tukas Tubagus.(detikfinence/drc)
BERITA TERHANGAT
Kenapa Saat Imlek Hujan Selalu Turun, Ini Penjelasannya
Tahukah Kamu Mengapa Pi Network Dikembangkan Secara Tertutup?
Wajib Tau! Ini Kesamaan dan Perbedaan Utama Antara