www.detikriau.wordpress.com (JAKARTA)- DPR bergerak cepat. Di saat KPK masih berwacana, Dewan sudah menetapkan tanggal memanggil Menakertrans Muhaimin Iskandar. Selasa lusa (6/9), Muhaimin akan diinterogasi soal skandal duit dalam kardus duren yang melibatkan dua pejabat Kemenakertrans.
Hal ini diungkapkan Ketua Komisi IX DPR Ribka Tjiptaning. Tadinya, Ribka malah berencana memanggil Muhaimin besok (Senin, 5/9). Namun ternyata, Sekretariat DPR belum aktif di hari pertama kerja setelah libur Lebaran.
“Jika tidak ada halangan, Selasa kami akan panggil Menakertrans untuk rapat kerja. Mudah-mudahan semua anggota Komisi IX sudah aktif. Kami akan tanya mendetail soal suap dalam proyek percepatan pembangunan infrastruktur daerah di Ke¬me¬na¬ker-trans,” jelas Ribka.
Politisi PDIP ini geregetan saat mengetahui dua pejabat Kemenakertrans ikut tertangkap tangan KPK, 25 Agustus lalu. Keduanya diduga menerima suap Rp 1,5 miliar dari kuasa di¬rek¬si PT Alam Jaya Papua, Dharnawati. Duit ditaruh dalam bungkus kardus bekas duren.
Dua pejabat Kemenakertrans yang dimaksud Ribka adalah Sekretaris Di¬rektorat Jenderal Pembangunan Kawasan Transmigrasi I Nyoman Suisnaya dan Kepala Bagian Program Evaluasi dan Pelaporan Dadong Irbarelawan. Belakangan, pengacara Dharnawati, Farhat Abbas mengatakan, menurut kliennya, duit itu merupakan dana Lebaran buat Muhaimin.
KPK menduga, pemberian uang itu untuk memuluskan program pembangunan infrastruktur kawasan transmigrasi di 19 kabupaten dan kota. Alokasi dana proyek pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan itu senilai Rp 500 miliar.
Yang lebih membikin miris, imbuh Ribka, ada dana Rp 500 miliar yang menurutnya tidak pernah dibahas dalam rapat dengan Komisi IX.
“Ang¬garan ini tidak dibahas dalam APBN Perubahan. Agak kaget juga. Yang lain juga bilang itu tidak dibahas di Komisi. Ini kebiasaan jelek,” jelas Ribka. (jpnn)
BERITA TERHANGAT
Kenapa Saat Imlek Hujan Selalu Turun, Ini Penjelasannya
Tahukah Kamu Mengapa Pi Network Dikembangkan Secara Tertutup?
Wajib Tau! Ini Kesamaan dan Perbedaan Utama Antara