Bupati Inhil Hadiri FGD Tentang Kajian Dampak Sosial Ekonomi Masyarakat Terhadap Kehadiran PT Pulau Sambu
Tembilahan, detikriau.org – Bupati Kabupaten Indragiri Hilir HM wardan hadiri Focus Group Disscussion (FGD) tentang Dampak Sosial dan Ekonomi terhadap Masyarakat dari Industri Kelapa Terpadu Milik Sambu Group Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil). Selasa (8/1/2019)
Kegiatan tajaan Pemkab Inhil bersama Institut Pertanian Bogor (IPB) di Aula salah satu Hotel di kota Tembiliahan ini juga dihadiri Bappeda Inhil, Dinas Perkebunan, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Inhil, DPMD Inhil, serta sejumlah tokoh masyarakat.
Dalam amrannya Bupati katakan bahwa sejak periode pertama kepemimpinannya sebagai Kepala Daerah di Kab Inhil ia tak pernah surut untuk memperjuangkan kesejahteraan masyarakat melalui sektor perkebunan kelapa.
Saat ini menurut Bupati, dirinya sedang berupaya menggalakkan pembentukan BUMDes disetiap Desa.
“Saya harap dengan Bumdes angka kemiskinan di Inhil akan berkurang. Kehadiran PT Pulau Sambu juga diharapkan dapat membantu mengembangkan BUMDes ini,” Ujar Bupati
Pemkab Inhil dikatannya juga tidak pernah lelah untuk mengenalkan kelapa Inhil ke seluruh penjuru Tanah Air bahkan hingga internasional.
Pada peringatan Hari Pers Nasional (HPN) Provinsi Riau tahun 2015 lalu, Bupati mengakku juga telah menginstruksikan para wartawan untuk menulis tentang kelapa. Berkat hal tersebut orang-orang mulai melirik dan mengenal Inhil.
Selain itu sudah banyak juga hal yang kata Bupati telah lakukan untuk memperkenalkan kelapa sebagai identitas Inhil. Salah satunya dalam bentuk lampu penerangan jalan,” paparnya.
“termasuk sebagai tuan rumah World Coconut Day tahun 2017 lalu juga merupakan upaya pemerintah daerah untuk membumikan kelapa Inhil ketingkat dunia.” Tekankan Bupati.
Untuk diberitahukan, pelaksanaan FGD ini iditujukan untuk memperoleh informasi mengenai regulasi terkini tentang aturan industri dan perkebunan kelapa baik perkebunan kelapa industri maupun perkebunan kelapa rakyat.
Kemudian untuk memperoleh informasi mengenai usaha-usaha Pemkab Inhil dalam perkembangan perkebunan kelapa, mengetahui dan memetakan keterkaitan antar instansi dalam pengembangan perkebunan kelapa dan pemberdayaan petani kelapa, serta memperoleh informasi terkait perspektif setiap instansi mengenai keberlanjutan industri dan perkebunan kelapa.
PT Pulau Sambu sendiri merupakan perusahaan yang bergerak di bidang industry kelapa. Perusahaan ini sudah berdiri sejak tahun 1967 yang terbentuk atas usaha Mr Tay Juhana.
Dalam menjalankan bisnis, PT Pulau Sambu sangat bergantung pada pasokan kelapa masyarakat dan bagi masyarakat sendiri, PT Pulau Sambu merupakan pasar utama dalam penjualan produksi kelapa mereka.
Hal ini menjadikan perusahaan banyak berinteraksi dengan masyarakat baik melalui aktivitas bisnis maupun aktivitas pemberdayaan masyarakat di sekitar industri khususnya dan di Kabupaten Inhil secara umum.
Berdasarkan hal tersebut, studi penelitian tentang dampak sosial ekonomi PT Pulau Sambu terhadap kesejahteraan masyarakat di sekitar PT Pulau Sambu dan masyarakat Inhil sangat penting dilakukan.
Hasil studi ini diharapkan nantinya akan dapat memberi gambaran dampak sosial dan ekonomi sebelum dan setelah berdirinya PT Pulau Sambu di tengah-tengah masyarakat Inhil.
Selain itu studi ini juga memberikan analisis mengenai dampak yang akan terjadi pada masyarakat terutama apabila beberapa atau keseluruhan aktivitas usaha dari PT Pulau Sambu terhenti./adv