Perampok di Inhil Tewas Dihantam Timah Panas, Begini Kronologisnya
TKP terjadinya penggrebekan terhadap palaku curas. Arb.
ARB INdonesia, INDRAGIRI HILIR – Kepolisian Resor Kabupaten Indragiri Hilir (Polres Inhil) jajaran Polda Riau berhasil mengungkap kasus tindak pidana pencurian dengan kekerasan (curas) yang terjadi di Kecamatan Tembilahan Hulu, Kabupaten Inhil.
Peristiwa perampokan itu terjadi pada hari Minggu 15 Januari 2023 lalu sekitar pukul 01:00 WIB, di rumah seorang warga yang berinisial A (40) di Desa Sungai Intan, Kecamatan Tembilahan Hulu, Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil).
Kapolres Inhil, AKBP Norhayat SIK yang didampingi Kasat Reskrim, AKP Amru Abdullah SIK MSi dan Kasi Humas, AKP Liber Nainggolan dalam Pres Rilis menyampaikan bahwa pelaku perampokan tersebut seluruhnya berjumlah 5 orang, diantaranya menggunakan senjata api (senpi) rakitan dan senjata tajam (sajam) jenis badik saat melancarkan aksinya.
Dari hasil penyelidikan yang dilakukan terhadap tindak pidana pencurian dengan kekerasan ini, berhasil diamankan 2 orang pelaku yang berinisial A (48) dan AW (24) tanpa perlawanan pada Minggu (22/1/2023) di Desa Sungai Intan.
Dalam pengembangan lebih lanjut, tim yang terdiri dari Sat Reskrim Polres Inhil kembali mengamankan seorang pelaku inisial AK (57) tanpa perlawanan di SPBU parit 8 Tembilahan Hulu, pada Jum’at (10/3/2023) malam
“Saat diintrogasi, AK memberitahukan keberadaan pelaku lainnya yang saat itu tengah berada di sebuah rumah di Jalan H Muji Tembilahan Hulu,” ungkap AKBP Norhayat SIK dalam Konferensi Pres diruang Rekonfu Polres Inhil, Sabtu (11/3/2023).
Lanjut kata Kapolres Inhil, mendapat informasi tersebut tim langsung menuju ke lokasi untuk melakukan penggrebekan terhadap pelaku lainnya yang berinisial H (46).
Saat hendak dilakukan penggrebekan, ternyata didalam rumah (TKP) tersebut terdapat 2 orang yang saat itu belum diketahui identitasnya.
“Petugas di lapangan saat itu memberitahukan kepada mereka, bahwa kami adalah dari kepolisian untuk melakukan tindakan terhadap mereka. Kedua pelaku tersebut bukannya menyerahkan diri malah mencoba untuk melarikan diri melalui jendela rumah,” ungkapnya.
Saat pelaku hendak kabur kata Kapolres Inhil, petugas mencoba melakukan tembakan peringatan. Akan tetapi salah satu dari pelaku yang berinisial B (53) bukannya berhenti, akan tetapi membalas menembakkan senjata api ke arah petugas.
“Karena membahayakan nyawa petugas dan masyarakat sekitar, petugas dilapangkan pun melakukan tindakan tegas dan terukur, termasuk kepada satu pelaku lainnya berinisial H (46) yang saat itu menggenggam sebilah badik dan berlari kearah petugas untuk melakukan perlawanan,” ungkap Kapolres Inhil.
Akibat dari perlawanan tersebut, dua orang yang merupakan saudara kandung itu meninggal ditempat akibat hantaman timah panas yang ditembakkan oleh petugas.
Lebih lanjut AKBP Norhayat SIK menegaskan bahwa tindakan tegas dan terukur tepaksa dilakukan oleh petugas dilapangan, karena kedua pelaku curas melakukan perlawanan dengan menggunakan senjata api rakitan dan senjata tajam jenis badik.
“Kedua pelaku terpaksa dilumpuhkan karena melawan aparat dengan menggunakan senpi dan sajam saat hendak dilakukan penangkapan,” tuturnya.
“Kedua pelaku yang meninggal dibawa ke rumah sakit RSUD Tembilahan. Sementara para pelaku yang ditangkap di bawa ke Mapolres Inhil untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya bersama barang bukti 1 pucuk senjata api rakitan dan sebilah badik,” ungkap Kapolres Inhil.
Kronologis Terjadinya Perampokan di Desa Sungai Intan
Kapolres Inhil, AKBP Norhayat SIK dalam konferensi pers juga menyampaikan bawah peristiwa pencurian dengan kekerasan itu terjadi pada 15 Januari 2023 sekitar pukul 01:00 WIB.
Lima orang pelaku inisial AR (48), AW (24), H (46), AK (57) dan B (53) merampok sebuah rumah di Desa Sungai Intan.
“Awalnya korban tengah tidur bersama keluarga, lalu terbangun setelah mendengar bunyi jendela yang dicongkel dari luar,” imbuhnya.
Kapolres Inhil menceritakan, korban sempat membuka pintu rumah untuk memastikan keadaan, namun karena mendengar suara orang dari luar korban kembali menutup dan mengunci pintu.
Pelaku langsung mendobrak pintu hingga patah sambil meletuskan senjata api, lalu senpi itu diarahkan ke korban seraya berkata “kamu mau mati?. Mendengar ancaman tersebut lantas membuat korban mundur.
Setelah pintu terbuka, sebanyak 3 orang menggunakan masker langsung mengikat tangan korban. Mereka minta ditunjukkan harta korban.
“Saat itu korban menjawab ‘tidak ada lagi barang tu sudah dijual’. Mendengar hal itu para pelaku memukul kepala korban dengan tangan dan kaki,” jelas Kapolres Inhil.
Mendapat pukulan bertubi-tubi, korban akhirnya menunjukkan tempat dimana hartanya disimpan.
“Barang yang berhasil dirampok para pelaku yakni cincin 2 mayam, anting anting milik istri korban, 2 handphone, sejumlah uang dan kipas perahu. Total kerugian yang dialami korban sebesar kurang lebih Rp.12,1 juta,” ” ungkap Kapolres Inhil, AKBP Norhayat SIK.
“Pelaku dikenai pasal 365 KUHPidana tindak pencurian dengan Kekerasan dan terancam pidana 12 tahun penjara,” tambah Kapolres Inhil mengakhiri.
Terpisah, dari keterangan warga setempat yang mengetahui terjadinya peristiwa pengrebekan yang menewaskan dua orang saudara kandung tersebut saat di jumpai awak media ARB INdonesia mengakui tidak mengenal terhadap dua pelaku yang tewas tersebut. Sebab mereka jarang terlihat layaknya masyarakat pada umumnya.
Bahkan menurut sumber ARB INdonesia tersebut, rumah yang menjadi TKP penggrebekan tersebut diketahuinya telah lama kosong atau tidak berpenghuni.
Tak hanya itu, warga tersebut juga mengakui mendengar suara tembakan lebih dari 10 kali saat terjadinya penggrebekan terhadap dua pelaku curas.
“Dari dalam rumah, saat mendengar suara tembakan pertama,sontak saya ingin melihat sumber suara dari pintu depan rumah. ketika di depan pintu suara tembakan kembali terdengar. Karena takut, saya langsung mengunci pintu karena mengira ada perampokan. Seluruhnya 10 kali lebih saya mendengar suara tembakan,” ungkap sumber ARB Indonesia, Sabtu (11/3/2023).
Tak hanya itu, sambil mengamati melalui jendela di dalam rumahnya, warga yang enggan di sebutkan namanya tersebut juga mengatakan melihat salah satu palaku sebelum di bawa ke mobil ambulan setelah berhasil di lumpuhkan oleh petugas.
“Satu orang yang saya lihat, waktu itu di botong ke penggir jalan. Posisinya waktu itu duduk disini (menujukan posisi), saya melihat masih hidup saat itu,” ungkap warga kepada ARB INdonesia.
Penulis: Arbain