ARB INdonesia, INDRAGIRI HILIR – Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) merupakan kabupaten yang menjadikan perkebunan sebagai basis ekonomi diwilayahnya. Kecamatan Mandah merupakan salah satu kecamatan di Kabupaten Inhil dengan mayoritas masyarakatnya bermata pencarian sebagai petani, baik itu sebagai petani tanaman pangan, petani hortikultura maupun sebagai petani perkebunan.
Adapun jenis perkebunan yang banyak digeluti oleh masyarakat di wilayah Kecamatan Mandah yaitu jenis perkebunan kelapa. Perkebunan kelapa jenis Kelapa Dalam di Kecamatan Mandah memiliki luas 34.343 hektar, dengan potensi produksi hasil 31.458.688 kilogram (Semester II), sehingga menjadikan Kecamatan Mandah sebagai Kecamatan yang memiliki perkebunan paling luas dari 20 Kecamatan di wilayah Kabupaten Indragiri Hilir.
Sedangkan untuk perkebunan kelapa jenis Kelapa Hibrida di Kecamatan Mandah memiliki luas 230 hektar, dengan potensi produksi hasil 460.000 kilogram (Semester II), sehingga Kecamatan Mandah berada pada nomor 13 dari 20 Kecamatan di wilayah Kabupaten Inhil.
Dengan luas perkebunan kelapa tersebut menjadikan kelapa sebagai sumber utama penghasilan masyarakat lokal khusunya di wilayah Kecamatan Mandah.
Camat Mandah Ns.Matzen, S.Kep, MSi, MM.Kes mengatakan bahwa pemanfaatan perkebunan kelapa sebagai sumber penghasilan masyarakat, terutama dari hasil panen buah kelapa masih terbilang sangat tradisional, yaitu dengan hanya menjual kelapa bulat atau kopra kepada penadah atau pabrik.
Sistem penjualan yang dilakukan seperti ini justru memberikan keuntungan yang besar bagi penadah atau pabrik. Hal ini disebabkan oleh masyarakat hanya menjual hasil panenan dalam bentuk langsung, dan tidak menjual dalam bentuk produk jadi atau setengah jadi, sehingga harga jualnya pun terbilang rendah.
“Padahal apabila masyarakat atau petani kelapa mampu memanfaatkan hasil panen buah kelapa menjadi berbagai bentuk produk turunan dari sebutir kelapa, yang nilai ekonominya dapat mencapai sepuluh kali lipat dari pada nilai jual dalam bentuk kelapa bulat atau kopra,” tuturnya, Jum’at (23/6/2023).
Kurang optimalnya pemanfaatan atau pengelolaan buah kelapa untuk dijadikan produk turunan yang memiliki nilai ekonomis, disebabkan oleh tidak adanya industri atau kelompok usaha petani kelapa yang memproduksi dan memanfaatkan hasil perkebunan kelapa secara produktif, serta minimnya pengetahuan masyarakat atau petani dalam pengelolaan kelapa untuk dijadikan produk turunan dari seluruh bagian buah kelapa yang bernilai ekonomi tinggi.
“Sehingga pada akhirnya berdampak terhadap ketergantungan masyarakat atau petani pada harga penjualan kelapa bulat atau kopra,”tutur Matzen.
Lebih lanjut kata Camat Mandah, berdasarkan latarbelakang masalah ini, maka Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Kecamatan Mandah membuat suatu terobosan Inovasi pemberdayaan keluarga melalui program ekonomi kreatif.
Adapun tujuan dari pelaksanaan program ini ialah untuk mengembangkan agroindustri berbasis kelapa, sehingga memberikan motivasi dan pengetahuan serta keterampilan kepada masyarakat dalam pengolahan kelapa sebagai kegiatan bisnis kewirausahaan.
“Dari hasil kegiatan pemberdayaan keluarga, melalui program ekonomi kreatif yang dilaksanakan oleh PKK Kecamatan Mandah, saat ini terdapat beberapa kelompok usaha masyarakat atau home industri yang mengolah kelapa menjadi suatu produk, salah satunya yaitu kelompok usaha “Permata Gambut Indonesia” dengan produk unggulannya berupa Virgin Coconut Oil (VCO),” imbuh Matzen.
Kelompok usaha ini telah berhasil membuat suatu produk turunan kelapa dengan nilai jual yang cukup tinggi jika dibandingkan dengan penjualan buah kelapa dalam bentuk kelapa bulat atau kopra.
Atas keberhasilan kelompok usaha tersebut, Pemerintah Kecamatan Mandah beserta PKK Kecamatan Mandah sangat mengapresiasi dan mensuport kegiatan ekonomi kreatif yang dilaksankan oleh masyarakat wilayah Kecamatan Mandah.
“Harapan kedepannya banyak masyarakat atau petani kelapa yang mampu berkreasi dalam peningkatan ekonomi masyarakat melalui kegiatan ekonomi kreatif dan kewirausahaan mandiri,” harapnya.
Lanjutnya, program ekonomi kreatif dan kewirausahaan merupakan salah satu program yang dilaksanakan oleh PKK kecamatan mandah. Program ini bertujuan untuk memberikan motivasi dan pengetahuan serta keterampilan kepada masyarakat, dalam pengolahan hasil pertanian sebagai kegiatan bisnis kewirausahaan.
“Karena Kecamatan mandah merupakan daerah dengan mayoritas penduduknya bermata pencaharian sebagai petani kelapa, maka program ekonomi kreatif yang kami laksanakan terfokus pada pengelolaan hasil perkebunan kelapa,” tutup Camat Mandah, Ns.Matzen, S.Kep, MSi, MM.Kes. (Redaksi/Arb)
BERITA TERHANGAT
Dimasa Tenang, Logistik FERMADANI Menyasar ke Sekolah Swasta di Desa Penjuru
Kaban Kesbangpol Ikut Sambut Kedatangan Kapolda Riau ke Inhil
H Herman Dikukuhkan Sebagai Penasehat Yayasan NIB Ponpes Babussalam