Mahasiswa Anhui University Tiongkok Pinta Pasien PDP dan Tenaga Medis Jangan Dikucilkan - Arbindonesia
April 13, 2020

Mahasiswa Anhui University Tiongkok Pinta Pasien PDP dan Tenaga Medis Jangan Dikucilkan

Bagikan..

ARBindonesia.com – Salah satu Mahasiswa Magister di Anhui University Tiongkok asal Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) meminta agar Pasien Dalam Pengawasan (PDP) dan tenaga medis yang menangani pasien Covid-19 jangan dikucilkan dalam sosial bermasyarakat.

Sebab menurut Fauzan Aziz Maulana yang juga aktif di Komisi Kepemudaan PPI DUNIA, PDP ini bukanlah pasien positif Covid-19 tetapi gejalanya mirip dengan virus corona, dan hanya menunggu hasil tes untuk mengetahui apakah positif ataupun negatif.

Jika hasil tesnya keluar dan negatif, mereka (PDP) keluar dari rumah sakit dan disuruh untuk melakukan karantina mandiri dirumah.

“Maka dalam proses karantina mandiri, jangan kita kucilkan apalagi sampai dibenci, tetapi kita harus membantu dan memberikan support kepada mereka,”  kata Fauzan Aziz Maulana, Senin (13/4/2020).

Lanjutnya, Melihat dipemberitaan soal adanya penolakan terhadap tenaga medis ditolak.

Kenapa ada tenaga medis  yang ditolak ditengah masyarakat ?

Tenaga medis tidak boleh di tolak, memang tenaga medis melakukan kontak langsung dengan pasien Covid-19, tetapi mereka memakai peralatan lengkap sesuai dengan SOP penanganan pasien Covid-19 dan setiap 7 hari mereka juga dilakukan test rapid.

“Mereka adalah penyelamat, di Cina para tenaga medis itu dikasi bunga dikasi surat dan lainnya. Mereka bak pahlawan atas adanya Covid-19 ini,” tuturnya Fauzan Aziz Maulana.

Dalam hal ini, mari kita sama-sama memberikan dorongan dan support kepada para medis yang menangani pasien Covid-19.

” Sebab para medis pasti memliki tekanan psikologis. Jangan kita tambah tekanan itu dengan hukum sosial, mereka adalah pahlawan!!,” tuturnya.

Begitu juga dengan Jenazah yang terpapar Covid-19,  pemakaman yang dilakukan juga sesuai prosedur dan ketentuan dan dijamin tidak akan menularkan virus tersebut kepada masyarakat setempat.

“Maka tidak ada alasan bagi kita untuk melakukan penolakan terhadap proses pemakaman Jenazah yang terpapar Covid-19,” imbuhnya.

Editor Arb

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *