Kubu Prabowo Sebut Wali Kota Semarang Banggakan Tol Hasil Utang
Jakarta – Juru bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto – Sandiaga Uno, Andre Rosiade, mengaku geram dengan pernyataan Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi. Sebelumnya, Hendrar mengatakan masyarakat yang tak mendukung Jokowi tak boleh menggunakan jalan tol.
Andre mengkritik Hendrar selaku kader PDIP yang membanggakan pembangunan infrastruktur era Jokowi yang dibangun dengan cara berhutang. “Wali Kota dan kader PDIP ini konyol. Rakyat tidak boleh masuk jalan tol, sementara tol dibangun dengan utang. Berani tidak utang tol itu dibayar tidak melibatkan rakyat? PDIP dan Jokowi bayar sendiri jangan libatkan rakyat? Rakyat yang menanggung utang ini,” kata Andre seperti dalam siaran pers yang diterima Tempo, Minggu, 3 Februari 2019.
Menurut Andre, pernyataan Hendrar bersifat provokatif dan dapat menyulut kemarahan pihak-pihak yang ingin demokrasi pilpres 2019 berjalan sejuk. Apalagi, kata dia, pernyataan itu disampaikan seorang penyelenggara negara.
“Jelas ini pernyataan provokatif. Apalagi dia penyelenggara negara yang gajinya dibayar rakyat. Rakyat disekat-sekat dan diadu domba. Rakyat berhak menikmati seluruh fasilitas negara,” ujar politisi Gerindra itu.
Selain itu, Andre juga berharap agar Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) maupun aparat penegak hukum menindaklanjuti pernyataan Hendrar Prihadi. “Karena ini menyesatkan dan provokatif. Kami minta penegak hukum tegas terhadap yang semacam ini. Sekali lagi, ini sangat bahaya untuk iklim demokrasi di Indonesia. Fanatik buta,” ujar Andre Rosiade.
Kemarin, dalam acara gladi resik silaturahim presiden Jokowi dan pengusaha di Jawa Tengah, Hendrar mengatakan siapapun yang tak mendukung Jokowi-Ma’ruf tidak boleh menggunakan jalan tol. “Disampaikan ke saudaranya di luar sana, kalau tidak mau dukung Jokowi jangan pakai jalan tol,” kata Hendrar di Semarang Town Square, Jawa Tengah, Sabtu, 2 Februari 2019.
Sumber: Tempo.co