TEMBILAHAN (www.detikriau.org) – Kepala Desa Gemilang, Kecamatan Batang Tuaka, Kabupaten Inhil, Isnaini diduga menggelapkan dana Pembangunan proyek program Desa Madiri Tahun Anggaran 2011. Pasalnya, satu dari tiga paket pekerjaan progam tersebut hingga kini progresnya baru mencapai 40 persen dan dipastikan tidak akan terselesaikan karena dananya sudah habis.
“Sampai saat ini program itu tidak dilanjutkan lagi dan kondisinyapun belum selesai sedangkan Kadesnya sekarang tak tau kemana karena katanya sudah habis masa jabatanya,” ujar seorang warga Desa Gemilang, Amin baru-baru ini melalui sambungan telepon selularnya.
Terkait informasi ini, ketika dikomfirmasikan kepada Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM), mengaku pihaknya sama sekali tidak pernah dilibatkan dalam program Desa Mandiri tersebut. Seluruh pekerjaan proyek DM menurutnya ditangani secara langsung oleh Kades.
“Saya tidak mengetahui kenapa proyek itu tidak juga selesai. Selama ini, LPM tidak pernah dilibatkan. Proyek DM ditangani secara langsung oleh Kades bersama Sekdesnya. Lagipula sekarang saya tidak lagi menjabat sebagai ketua LPM,”ujarnya sambil meminta agar namanya jangan dikorankan ketika dihubungi melalui sambungan ketelepon selularnya, Rabu (9/9)
Sekretaris Desa Gemilang, Muhammad Yunus ketika dikomfirmasi membenarkan masalah tersebut. Diakuinya bahwa dana pembangunan program Desa Mandiri tersebut saat ini telah habis.
“Benar, memang ada paket pekerjaan yang belum selesai sampai sekarang sedangkan dana nya telah habis. Uangnya saya tidak tau, mungkin dipakai Kades untuk keperluan pribadi.” Ujar Yunus.
Ditambahkan Yunus, program Desa Mandiri 2011, Desa Gemilang mendapatkan dana untuk melakukan tiga paket pekerjaan, yaitu Paket penimbunan halaman kantor Desa, Kemudian Penambahan Bangunan Puskesdes dan terkahir adalah semenisasi jalan lingkungan. Untuk Paket satu dan dua pembangunan tersebut sudah selesai, namun untuk paket tiga, pembangunannya masih 40 persen.
“kalau kita totalkan secara keseluruhan progress pengerjaan Program Desa Madiri tersebut hanya 70 persen,” ungkapnya.
Ketika ditanyai tentang total dananya, M Yunus mengaku sama sekali tidak mengetahui. Menurutnya, dari mulai SPJ tahap pertama maupun SPPD-nya di urus langsung oleh Kepala Desa.
“Kalau biayanya saya tidak tahu, karena dari awal pak Kades yang ngurus semuanya,” ungkapnya.
Sayangnya, ketika informasi ini dikomfirmasikan kepada Kades Gemilang, Isnaini, meski Handphone dalam keadaan hidup namun tidak bersedia dijawab. Bahkan dua pesan singkat yang dikirim detikriau.org, sampai berita ini dilansir tidak juga dibalas. (fsl)
BERITA TERHANGAT
Dimasa Tenang, Logistik FERMADANI Menyasar ke Sekolah Swasta di Desa Penjuru
Kaban Kesbangpol Ikut Sambut Kedatangan Kapolda Riau ke Inhil
H Herman Dikukuhkan Sebagai Penasehat Yayasan NIB Ponpes Babussalam