Tembilahan (www.detikriau.org) — Meskipun masih terbilang cukup lama, pemilihan kepala daerah Kabupaten Inhil yang diperkirakan baru akan dilaksanakan pada bulan September 2013 mendatang, namun suhu politik di negeri seribu jembatan sudah mulai terlihat menghangat.
Setakat ini, nama-nama yang diperkirakan bakal mengikuti perebutan orang nomor satu di Inhil yang wajib ditinggalkan Indra Muchlis Adnan setelah berakhirnya periode kedua masa kepemimpinannya sudah mulai familiar ditelinga masyarakat.
Walau belum menyatakan secara resmi keinginan untuk maju, dari informasi berbagai sumber, nama berikut ini diperkirakan akan ikut meramaikan kompetisi paling bergengsi di tanah yang berjulukan bumi sri gemilang ini. Diantaranya;
1. H. Rosman Malomo. Politisi kawakan yang lahir dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang saat ini masih menjabat sebagai Wakil Bupati Inhil. dari penuturan beberapa sumber, tokoh yang sudah malang melintang di dunia perpolitikan Inhil ini dinilai layak dan siap untuk ikut bertarung.
2. H. Syamsudin Uti. Wiraswasta sukses dari bisnis pelayaran dan minyak ini pada awalnya terjun kedunia politik melalui Partai Bintang Reformasi (PBR). Dibawah kepimpinannya, PBR sukses mendudukan kader-kadernya di DPRD Inhil. Setelah PBR tidak lagi sebagai sebuah Partai Politik, ia memalingkan pandangan ke Partai naungan Susilo Bambang Yudoyono (SBY) dan berhasil merebut jabatan Ketua Demokrat Inhil secara aklamasi beberapa waktu lalu dalam Muscab di Pekanbaru.
3. H. Ramli Walid. Yang kini masih menjabat sebagai Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Provinsi Riau ini sudah bisa dipastikan akan terjun memperebutkan kursi terpanas di Inhil. Dalam pertemuan pada kegiatan haul Syech Abdul Qadir Jailani dan Syekh M.Ali Bin Syech Abdul Wahab serta Khaul Jama’ yang diadakan di Majelis Taklim Al-Hidayah Tembilahan Hulu, senin (12/3). Birokrat yang masih paman Bupati Inhil, Indra M Adnan ini mengatakan salah satu alasan keinginannya ikut bertarung adalah untuk memperbaiki sektor pendidikan, ekonomi serta insfrastruktur di Inhil. Diperkiran, ia akan maju melalui Partai Golkar Inhil yang saat ini berada di bawah kepemimpinan saudara kandungnya yang juga menjabat sebagai ketua DPRD Inhil, H. Raus Walid.
4. H.Edy Syafwannur, Birokrat yang walaupun masih belum pernah terjun di dunia politik ini, juga sudah santer diperbincangkan akan ikut bertarung. Sarjana Ekonomi lulusan Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta ini, kini masih menjabat sebagai Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (BPMPD). Setakat ini, ia diperkirakan telah memiliki basis dukungan dihampir seluruh desa di Kabupaten Indragiri Hilir. Ipar Mantan Menteri Negara Pembangunan Daerah Tertinggal (PDT), Lukman Edy dan juga Ipar Bupati Inhil, Indra M Adnan ini terus membangun dukungan masyarakat.
5. Husni Hasan, Mantan Kepala Dispenda Kabupaten Inhil yang kini menjabat sebagai kepala Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Riau ini juga sudah terdengar bersiap-siap akan turun memperebutkan jabatan sebagai Bupati Inhil. walaupun belum terlihat adanya gerakan terbuka, birokrat yang mencintai seni olahraga karate ini semakin santer menjadi perbincangan masyarakat.
6. Idris Laena, Putra kelahiran Inhil yang kini duduk sebagai anggota komisi VI DPR-RI dari Partai Golkar ini juga sudah terdengar akan ikut bertanding. Kabar-kabarnya, Pengusaha sekaligus Politisi pendiri Laenaco Group berkumis tebal ini sudah menyusun kekuatan. Pria kelahiran 12 Januari 1965, suami dari Hj Lili Idris Laena saat ini juga masih menjabat sebagai Ketua Umum Himpunan Lembaga Pelatihan Tenaga Kerja Indonesia (HILPATAKI).
7. H. Agus Salim, Penerima tongkat estafet kepemimpinan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Kabupaten Inhil kelahiran 17 Agustus 1970 ini juga disebut-sebut telah membangun kekuatan untuk maju sebagai salah satu Bakal Calon Bupati Inhil mendatang. Politikus yang murni meniti karir politik dari polesan partai berlambang ka’bah yang juga dikenal pendiam ini mulai terendus melakukan pendekatan di lapis grassroot.
8. Yudi Yulando, nama baru yang masih terdengar asing di telinga masyarakat Inhil ini, belakangan, walau hanya berupa hembusan angin perlahan melalui kibaran wajah di kendaraan angkutan roda tiga, dengan motto “Nang Hanyar”, terkabarkan juga mulai melakukan penjajakan untuk mengikuti perebutan kursi peninggalan Indra M Adnan.”. Kalau benar Pria kelahiran 17 April 1978 ini akan maju, ia akan menjadi kontestan termuda.
Dari beberapa Partai Besar di Inhil, hanya Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) yang belum terdengar mempersiapkan kader mereka.
Dari penuturan seorang Politisi DPC PKB Inhil yang masih enggan menyebutkan namanya mengatakan bahwa PKB setakat ini masih “Wait and See” (Melihat dan menunggu. Red). Diakuinya, walau masih terbilang cukup lama, tapi suhu kearah itu sudah mulai membuat air beriak dan iapun juga mengakui, Partai yang lahir dari Ulama besar almarhum Gusdur ini sudah mulai berbenah dan melirik. (fsl)
Para pencari tuhan atau para pencari kekuasaan !