www.detikriau.wordpress.com (kisah) – Sungai Mursi, selalu ada di benak warga Indragiri Hilir. Letak wilayah ini di pesisir bumi Sri Gemilang sampai sekarang dan diyakini sebagai bukti sahih legenda Raja Bujang.
Di Sungai Mursi inilah dulunya serombongan juragan pedagang sapi dari Pulau Madura menyaksikan betapa megahnya kekuasaan Raja Bujang. Kejadian itu berdasarkan penjelasan kalangan tua Inhil berlangsung sekitar 1970-an akhir. Rombongan juragan ini sebelumnya tidak pernah menjejakkan kaki di Tembilahan. Pada malam kejadian itu, kapal yang mereka tumpangi berada di muara Sungai Mursi ini. Rombongan juragan itu mendapati satu kota yang sangat ramai dengan kerlap-kerlip lampu yang luar biasa indahnya.
Merasa itu adalah Tembilahan, mereka lantas bersandar di pelabuhan utamanya. Lalu membongkar muatannya, yakni puluhan ekor sapi. Juragan sapi yang membeli pun bukan main gagahnya serta berkantong tebal. Setelah terjadi jual beli, sejumlah juragan sapi asal Madura tersebut berjalan-jalan ke dalam kota dan setelah itu kembali ke kapal untuk beristirahat.
Paginya, saat terjaga semua kaget luar biasa. Tali kapal yang sebelumnya ditambatkan di pelabuhan utama ternyata hanya tertambat pada pohon pedada. Uang yang dibayarkan oleh pembeli sapi tadi sebagian ternyata adalah daun kayu dan sebagian lagi memang uang asli. Akhirnya barulah disadari bahwa rombongan juragan tersebut belum lagi tiba ke Tembilahan, melainkan di daerah pesisir. Sungai itu dikenal dengan sebutan Sungai Mursi, lokasi ibu kota kekuasaan Raja Bujang.
Cerita ini sampai sekarang diketahui oleh warga Inhil, baik kalangan tua maupun muda. Hebatnya lagi, sampai sekarang warga Inhil yang bermukim di pesisir kerap mengaku bertemu dengan Raja Bujang saat salat Jumat. Ciri-cirinya seluruh garis jari tangannya sama rata. Hanya saja jika memang khusus ingin menunggu, warga menyebut bakal kecele, karena dia tidak akan pernah muncul. Tetapi tanpa terduga-duga, kadang kala Raja Bujang justru menyatu dengan lingkungan sekitar.
Banyak warga Inhil sangat yakin Raja Bujang bukanlah legenda, melainkan nyata dan benar-benar terjadi. Pendapat yang menyatakan ini nyata, di antaranya dikemukakan oleh Mantan Kepala Kandepag Inhil Drs H A Aziz yang berasal dari daerah pesisir, Mandah. ‘’Awalnya itu adalah nyata, karena memang menurut penuturan kalangan tua kita, Raja Bujang ini merupakan warga asli Inhil yang dibawa oleh orang halus. Jadi, dia memang ada,’’ katanya.
Menurut dia, kalangan tua di Kecamatan Gaung paling mengetahui siapa sesungguhnya Raja Bujang dimaksud. Silsilahnya pun banyak pula kalangan tua di daerah itu yang mengetahuinya secara mendalam. Hanya saja ini belum disikapi secara serius sehingga terabaikan begitu saja.(sumber: Inhilkab.go.id)
1 thought on “RAJA BUJANG. BENARKAH ADA?”