Oktober 2, 2025

Target 1 Puskesmas 1 Desa Stop BAB Sembarangan, Diskes Inhil Gelar Pelatihan Pemicuan di Desa

Bagikan..
Kabid PMK Dinkes Inhil, dr Saut Pakpahan memberikan sambutan
Kabid PMK Dinkes Inhil, dr Saut Pakpahan memberikan sambutan

TEMBILAHAN (detikriau.org) – Dinas Kesehatan (Diskes) Indragiri Hilir (Inhil) melalui Seksi Penyehatan Lingkungan menggelar pelatihan pemicuan di desa se-Kabupaten Inhil, yang merupakan bagian dari program pengembangan lingkungan sehat, Selasa (9/6/2015).

Kegiatan yang dilaksanakan di aula Wisma Kemuning Muda Tembilahan ini, diikuti sebanyak 53 petugas kesehatan, yang terdiri dari bidan desa dan sanitarian Puskesmas, dengan menghadirkan narasumber dari perwakilan Diskes Provinsi Riau.

Kepala Diskes Inhil, DR Hj Alvi Furwanti Alwie dalam sambutannya yang dibacakan Kepala Bidang (Kabid) Pengendalian Masalah Kesehatan (PMK), dr Saut Pakpahan mengatakan, melalui pemicuan ini masyarakat diajak mengidentifikasi masalahnya sendiri dan merencanakan bentuk apa sarana yang diinginkan, sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya, sehingga ada perubahan pola perilaku masyarakat ke arah yang lebih baik.

Peserta terlihat antusias mengikuti Pertemuan Pemicuan Desa“Pelatihan ini bertujuan menciptakan petugas yang terampil dan handal dalam melakukan pemicuan di desa, supaya masyarakat termotivasi untuk perubahan dari Buang Air Besar (BAB) Sembarangan menjadi BAB di jamban sesuai dengan pola hidup bersih dan sehat, sehingga masalah kesehatan, seperti penyakit berbasis lingkungan yang masih tinggi dapat teratasi,” tutur Saut.

Senada dengan itu, Kepala Seksi (Kasi) Penyehatan Lingkungan Diskes Inhil, Herman Mahat SKM menjelaskan bahwa sesuai dengan target tahun ini, yaitu 1 Puskesmas 1 Desa Stop BAB Sembarangan, maka program pelatihan pemicuan ini diintervensikan pada 20 desa sasaran yang dianggap sudah mendekati pola Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).

“Melalui pelatihan ini, petugas kesehatan yang berada di ujung tombak akan dibekali dengan ilmu pemicuan, sehingga diharapkan dapat mengajak seluruh masyarakat di wilayah kerjanya merubah perilaku mereka menjadi Stop BAB Sembarangan,” tambahnya.

Sementara itu, Pengelola Program Penyehatan Lingkungan Diskes Riau, Ignatius Trismon menyatakan bahwa saat ini di Provinsi Riau masih bermasalah dengan perilaku masyarakat yang melakukan BAB Sembarangan.

Apalagi jika dilihat dari segi geografis wilayah di Bumi Lancang Kuning ini. Dimana, masyarakatnya kebanyakan berada di daerah aliran sungai dan pesisir pantai. Hal ini, tentunya sangat berpotensi terhadap terjadinya perilaku masyarakat yang membuang air besar di sungai maupun di pantai.

“Jadi, pada tahun 2019 mendatang kita berharap seluruh desa di Riau ini sudah harus Stop BAB Sembarangan. Untuk mencapai target tersebut, kita tentunya harus ada terobosan-terobosan baru, baik di tingkat Puskesmas, Kabupaten hingga Provinsi, seperti dengan membuat Perda dan lain sebagainya, guna mendukung dan mewujudkan masyarakat Riau yang sehat,” imbuhnya. (adi/adv)