Oktober 2, 2025

Dibalik Layar Skandal Desa Belantaraya: Ketika Akun Anonim Menantang Kekuasaan

Bagikan..


ARB INdonesia, INDRAGIRI HILIR — Di tengah sunyinya suara notifikasi media sosial, sebuah akun Facebook anonim mengguncang ketenangan warganet. Bukan dengan hoaks murahan, melainkan dengan tudingan yang mengarah langsung kepucuk pimpinan desa, yaitu dugaan perselingkuhan Kepala Desa Hasbullah Jali.

Awalnya hanya satu unggahan. Kalimat awalnya lugas, tanpa basa-basi “Diduga Kepala desa Belantaraya telah menghamili staf desa”. Dalam hitungan jam, unggahan itu menyebar, memantik komentar, spekulasi, dan kemarahan.

Sebagian warganet menuntut klarifikasi, sebagian lagi memilih diam, mungkin karena takut, atau mungkin karena tahu lebih dari yang mereka ungkapkan.

Hasbullah tak tinggal diam. Ia melaporkan akun tersebut ke Polres Indragiri Hilir (Inhil) dengan dugaan pencemaran nama baik dan penyebaran informasi tidak benar (Hoaxs).

“Berharap proses hukum dapat berjalan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Saya telah menyerahkan semua persoalannya kepada penasihat hukum untuk ditindaklanjuti,” ujar Hasbullah dalam kutiapan pemberitaan sebelumnya, (30/9/2025).

Alih-alih ciut atas laporan itu, justru menjadi bahan bakar baru bagi akun anonim. Seperti dalam unggahan sekitar 13 jam lalu, akun tanpa indentitas ini kembali menyampaikan pesan yang seakan mengkonfirmasi kembali tentang apa yang dituduhakannya itu bukanlah suatu informasi hoaxs atau isu belaka.

Mengejutkannya lagi, pemilik akun anonim ini seakan siap ‘tempur’ dengan klaimnya atas bukti dan saksi yang telah dimiliki, mungkin untuk menghadapi laporan yang berjalan nantinya.

“Kita tunggu sehebat apa sih drama mereka (Hasbullah alias Abol) dan sekuat apa fakta yang kita punya. Apa lagi saksi yang kita punya sudah oke,” kutipan singkat dari posting akun anonim yang dikutip awak media, Rabu (1/10/2025).

Sejak mencuatnya isu ini keranah media sosial, di warung kopi, di grup WhatsApp bahkan dikalangan masyarakat Desa Belantaraya nama Hasbullah dan “perempuan itu” menjadi topik utama. Tapi di balik itu, ada pertanyaan yang lebih dalam, siapa sebenarnya pemilik akun anonim itu? dan apa motivasinya?.

Beberapa warganet menduga akun itu milik orang dalam, seseorang yang tahu seluk-beluk kantor desa. Yang lain percaya itu suara korban yang tak punya ruang bicara. Tapi ada juga yang sinis dengan menyebutnya sebagai alat politik untuk menjatuhkan pamor jabatan kepala desa.

Ditengah semua itu, akun anonim hingga kini tetap aktif membongkar dugaan perselingkuhan itu dimedia sosial. Entah sampai kapan?.
(Arbain)