TEMBILAHAN (www.detikriau.org) – Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) H Fauzar, mengaku bangunan gedung Sekolah Dasar (SD) yang dalam kondisi rusak berat sekitar 10 persen dari jumlah total sekitar 524 sekolah.
Rata-rata kerusakan itu akibat sudah dimakan usia. Sedangkan untuk bangunan gedung SD yang mengalami rusak ringan dikataknya hanya sekitar 50 persen. Jumlah itu sudah mengalami peningkatan bila dibanding dengan beberapa tahun silam.
“Yang harus kita pahami adalah kondisi alam yang berada di pesisir sana. Ditambah lagi dengan bangunan yang hanya semi permanent. Maka otomatis pula bagian gedung akan mudah rusak,”ungkapnya Kemarin.
Bentuk komitmen Pemkab Inhil dalam membangun atau rehab gedung sekolah sudah dibuktikan sejak beberpa tahun lalu. Antara lain bisa dilihat dari usulan block grant, maupun alokasi APBD Inhil sendiri.
“Namun kami tidak mau kecolongan. Sebelum menyetujui pembangunan ataupun rehab gedung sekolah kami harus melihat surat tanahnya. Kalau memang tidak bermasalah dan tidak dalam bersengketa, maka prosesnya akan cepat. Tapi kalau suratnya tidak ada kami akan sulit memberikan bantuan,” jelasnya.
Dia mencontohkan disalah satu daerah beberapa waktu lalu, saat gedung sekolah dalam kondisi bagus setelah direhab tak jarang ahli waris dari pemilik tanah mempersoalkan hal itu. Menurut mereka tidak ada satu buktipun bahwa tanah yang diatasnya ada bangunan seperti sekolah milik sekolah tersebut.
“Ini akan kita jadikan pengalaman. Paling tidak kami bisa melihat mana bukti-buktinya. Kalau memang hibah, ada surat pendukungnya,” tandas Fauzar.
Sebagain besar sekolah yang rusak tersebut berada di daerah pinggiran kota. Kesulitan untuk segera membenahi kerusakan tersebut dikarenakan keterbatasan anggaran dan sebagainya. Apalagi jika melihat APBD Inhil yang hanya berkisar Rp 1,5 T sementara wilayah cukup luas.
“Kita sesuaikan dengan kemapuan APBD. Mana yang bisa kita akomodir, tentu akan kita akomodir, baik melalui pembiayaan daerah sampai ke tingkat pusat,” sebut mantan Kepala Bappeda Inhil ini.
Dana yang dibutuhkan untuk memperbaiki sekolah, berpasriasi sekitar Rp 200 juta hingga Rp 300 juta. Dalam memenuhi semua itu pemerintah lebih pada peningkatan kualitas dari segala sisi. Sebab, perbaikan infrastruktur sekolah merupakan salah satu hal yang menjadi perhatian.(dro/*1)
BERITA TERHANGAT
Dibalik Layar Skandal Desa Belantaraya: Ketika Akun Anonim Menantang Kekuasaan
Hasil Putusan Rapat Bersama, Lapak Angkringan Hangtuah Akan Ditata Ulang
Akun FB Anonim Ungkap Dugaan Perselingkuhan Kedes Belantaraya, Hasbullah Jali Buat Laporan Polisi