ARB INdonesia, Rokan Hulu – Ratusan warga Desa Bangun Jaya, Kecamatan Tambusai Utara, Kabupaten Rokan Hulu, Riau, menggelar aksi damai di depan Kantor Bupati Rokan Hulu pada Selasa (13/8/2025). Massa yang tergabung dalam aksi tersebut menyuarakan penolakan terhadap keberadaan PT. MAN yang dianggap hanya menimbulkan konflik sosial ditengah masyarakat serta tidak memberikan kontribusi bagi pembangunan desa dan kesejahteraan warga.
Koordinator Lapangan aksi, Riski arya menyampaikan bahwa keberadaan PT. MAN selama ini justru menjadi pemicu perpecahan di tengah masyarakat. Ia menegaskan bahwa masyarakat mendukung sepenuhnya program-program pembangunan yang dijalankan oleh Pemerintah Desa Bangun Jaya, termasuk proyek semenisasi jalan menuju lokasi PT. MAN yang terletak di RT 025-026 RW 007.
Namun, pembangunan tersebut diduga mendapat hambatan dari sekelompok oknum yang dituding sebagai preman bayaran yang dibekingi oleh pihak manajemen PT. MAN. Tindakan tersebut menimbulkan kegaduhan dan konflik ditengah masyarakat.
“Kami dukung sepenuhnya program pembangunan desa, terutama semenisasi arah menuju PT. MAN. Jangan intervensi kami, jangan kerahkan preman untuk menghadang kami, karna kami tau yang terbaik untuk pemerintah Desa dan warga kami”. Sebut Riski dalam orasinya
Tak hanya itu, massa aksi juga menyayangkan sikap dari salah seorang manajemen PT. MAN berinisial R. Yang mana beliau turun langsung dalam aksi (11/8) silam, atas sikapnya tersebut, dinilai bisa berdampak negatif, dan menimbulkan perpecahan ditengah masyarakat.
Ia menilai, harusnya perusahaan bersikap menyejukkan dan negosiasi win win solution, bukannya malah menjadi provokator yang dapat menimbulkan perpecahan.
“Kami menyayangkan dan mengutuk sikap manajemen perusahaan inisial R yang turun aksi langsung saat demo kemarin. Jangan menjadi provokator. biasanya masyarakat yang demo perusahaan, ini kok terbalik. Malah pihak perusahaan terlibat langsung demo pemerintah. Ini kan kacau”. sebut riski lagi dalam orasinya.
Aksi massa disambut oleh sekda Rohul M. Zaki, S. STP. M. Si didampingi beberapa OPD dilingkungan Pemkab Rohul. Dalam sambutannya, M. Zaki menyampaikan permohonan maaf bapak Bupati kepada massa aksi dari Desa Bangun Jaya. Ia menyampaikan, bupati sangat berharap bertemu dengan massa aksi yang hadir. namun, karna bapak bupati ada tamu dari pusat yang sedang menunggu di provinsi, maka beliau perintahkan sekda untuk menyambut warga bangun jaya.
“Bapak bupati awalnya berencana menyambut langsung warga Desa Bangun Jaya yang datang hari ini, namun karna ada kesibukan mendadak, ada tamu dari pusat yang menunggu, maka, beliau belum sempat bertemu kita semua” ungkap M. Zaki
Selesai itu, dihadapan bapak sekda, riski bacakan tuntutan dan serahkan petisi 1300 lebih tandatangan penolakan masyarakat Bangun Jaya terhadap PT. MAN.
Berikut adalah tuntutan resmi masyarakat Desa Bangun Jaya yang dibacakan dalam aksi:
1. Mendukung penuh seluruh program pembangunan Desa Bangun Jaya, khususnya proyek semenisasi jalan menuju PT. MAN.
2. Mengecam keras tindakan penghalangan pembangunan oleh oknum preman yang diduga disokong oleh pihak PT. MAN.
3. Menolak keberadaan PT. MAN yang dinilai tidak berkontribusi terhadap pembangunan desa.
4. Meminta Bupati Rokan Hulu untuk mencabut seluruh izin operasional PT. MAN di wilayah Desa Bangun Jaya.
“Keberadaan perusahaan seharusnya membawa manfaat bagi daerah, bukan malah menciptakan konflik dan perpecahan. Kami tidak ingin kepala desa kami yang begitu peduli terhadap pembangunan malah terhalang oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab,” ujar Riski di hadapan para peserta aksi dan awak media.
Warga berharap Pemerintah Kabupaten Rokan Hulu segera mengambil langkah tegas dalam penyelesaian masalah ini, agar tidak berkembang menjadi permasalahan yang lebih besar di kemudian hari.
( Kri )


BERITA TERHANGAT
Rohul Catat Pertumbuhan Ekonomi Tertinggi di Riau, Bukti Kepemimpinan Visioner Bupati Anton
Rutan Dumai Kembali Geledah Kamar Warga Binaan.
Masyarakat Purnama Khusus nya Simpang Cempedak Bersama LGSC Turun Ke jalan Di Dampingi Oleh 3 Rt Setempat.