TEMBILAHAN (www.detikriau.org) – Petani Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) diharapkan mewaspadai potensi munculnya serangan organisme penganggu tanaman (OPT).
Maka, pendampingan dari penyuluh dan pengawalan bersama pengamat hama perlu lebih di intesifkan. Menurut Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Peternakan (DTPHP) Inhil, H Wiryadi peran aktif dalam sekolah lapangan pengelolaan tanaman terpadu (SL-PTT) sangat diperlukan.
“Mewaspadai hal itu, perlu koordinasi dan sinergi antar petani, penyuluh, pengamat hama, peneliti dan pembina teknis di daerah,” kata Kepala DTPHP Inhil, Selasa (26/3).
Selain itu, untuk mendukung program peningkatan produksi beras bagi petani padi, partisipasi pengawasan ketersedian pupuk bersubsidi dari komite pengawas pupuk dan pestisida (KP3) juga sangat diharapkan.
Dengan itu DTPHP berharap keberadaan pupuk bersubsidi secara tepat waktu, tepat jumlah, tepat mutu, tepat sasaran, tepat harga dan tepat administrasi merupakan hal yang paling mendasar dalam mendukung peningkatan produksi padi.
“Jangan kita membiarkan penyimpangan pupuk bersubsidi terjadi, sekecil apapun wajib kita halangi. Karena kalau dibiarkan, dampaknya akan menambah penderitaan petani kita dimanapun mereka berada,”tukasnya.
Kepada para petani, DTPHP mengajak untuk tetap melakukan tanam serentak. Karena program tanam serentak akan meminimalisir terjadinya serangan hama secara besar-besaran. Katanya, manfaatkanlah momentum musim tanam serentak ini sebagai peluang untuk menggenjot produksi dan produktivitas padi.
“Mari secara bersama-sama kita bekerja keras dan mengerahkan segala kemampuan untuk mencapai target-target yang telah kita rencanakan,”imbuh mantan Kepala Inspektorat Inhil ini.(dro/*1)
BERITA TERHANGAT
Malam Resepsi HUT RI Ke-80, Bupati Inhil Apresiasi Partisipasi Seluruh Pihak
Bupati Inhil Lakukan Penandatanganan NPHD Dengan KPU dan Bawaslu
Sekda Inhil Menghadiri Upacara Peringatan Hari Pahlawan Tahun 2023