Januari 14, 2025

Warga Tembilahan Buat Berbagai Acara Sambut Pergantian Tahun

Bagikan..

TEMBILAHAN (www.detikriau.wordpress.com) – Seperti tahun-tahun sebelumnya, pergantian tahun selalu disambut dengan meriah oleh masyarakat kota Tembilahan. Masyarakat sudah mulai mempersiap berbagai kegiatan dalam menyambut pergantian tahun tersebut, bahkan persiapan sudah jauh-jauh hari mereka lakukan.

 

Acara yang sering dilakukan masyarakat, selain karena biaya murah dan mudah dilakukan adalah pesta bakar ayam. Hampir disetiap kawasan biasanya kegiatan semacam itu dilakukan. Makanya, malam tahun baru juga menjadi rezeki bagi sebagian warga dengan bermunculannya pedagang ayam potong dadakan di banyak ruas jalan yang ada dikota Tembilahan.

 

Selain itu kegiatan lainnya yang sering dilakukan masyarakat adalah menggelar pesta music orgen tunggal. Dana biasanya dikumpulkan dengan cara iuran untuk melaksanakan acara semacam ini. Biasanya pesta berlangsung selepas shalat Isya hingga dini hari selepas pergantian tahun berlangsung.

 

“Seperti tahun-tahun sebelumnya, setiap pergantian tahun kita selalu mengadakan acara bakar ayam. Kegiatan semacam ini sudah sering kita lakukan setiap pergantian tahun baru,” kata Wati warga jalan Kayu Jati, Kelurahan Tembilahan Hulu, ketika berbincang-bincang, Jumat, (30/12).

 

Masih menurutnya, kegiatan bakar ayam seakan menjadi sebuah tradisi yang rasanya kurang apdol kalau tidak dilakukan setiap pergantian tahun. Sambil menunggu jam 00.00 Wib saat pergantian tahun, rasanya enak berkumpul keluarga sambil makan daging ayam bakar.

 

Sementara itu, pantauan di lapangan, suasa pergantian tahun sudah mulai terasa di kota Tembilahan beberapa hari belakangan ini. Hal itu dengan terlihatnya pedagang terompet yang bermunculan dibanyak ruas jalan yang ada. Pedagang tersebut ada yang menjual terompet hasil buatan sendiri, ada juga mereka yang menjual terompet secara kulakan.

 

Harga terompet yang dijualpun berpariasi. Mulai dari yang paling murah Rp 5.000/buah, Rp 10.000/buah, bahkan ada yang harganya mencapai Rp 50.000/buah. Omset merekapun cukup lumayan, karena banyak anak-anak yang kebetulan lewat di dekat pedagang terompet, lantas merengek kepada orang tua dan minta dibelikan.

 

“Mau tidak mau kita terpaksa membeli, karena anak ingin membeli terompet. Tidak kita belikan ia akan merengek dan menangis sepanjang jalan. Makanya ya kita ikuti saja, beruntung ada terompet yang harganya murah,” kata Suardi warga Tembilahan Kota.

 

Sementara itu tempat pavorit yang yang digunakan oleh kaula muda untuk menghabis tahun baru adalah jembatan Kuala Getek dan jembatan Rumbai Jaya. Untuk jembatan Kuala Getek, warga yang datang bukan hanya dari Tembilahan, tapi juga warga yang berasal dari Kecamatan Batang Tuaka, Gaung dan GAS.

 

Hanya saja permasalahan belakangan jalan penghubung kesana sangat rusak. Terutama dari Sungai Luar ke Sungai Piring. Disaat pasang dan musim penghujan tinggi membuat lobang besar yang ada diruas jalan tersebut jadi tidak terlihat. Jadi sangat memungkinkan pengendara kenderaan roda dua biasa terperosok ke dalam lobang kalau tidak hapal dengan kondisi jalan.

 

Untuk jembatan Rumabai Jaya, warga dari Kecamatan Tempuling, Kecamatan Kempas dan Enok yang banyak menghabiskan pergantian tahun bersama teman. Ada yang membuat pesta, dan ada yang hanya sekedar duduk-duduk sambil berbincang bersama teman-teman. (Suf)