
TEMBILAHAN (detikriau.org) – Mengingat belum adanya kejelasan tentang proses kelanjutan pembangunan PLTU yang terletak di Parit 23 Tembilahan, maka keberadaannya dikhawatirkan akan menjadi tempat uka-uka atau lokasi berkumpulnya para makhluk astral.
Hal itu disampaikan oleh Wakil Ketua DPRD Inhil, Ferriyandi saat menghadiri hearing atau Rapat Dengar Pendapat (RDP) antara Komisi III DPRD dengan PLN Area Rengat dan PLN Rayon Tembilahan, di Gedung DPRD, Jalan HR Soebrantas Tembilahan, kemarin.
Dikatakan Ferriyandi, pihaknya sangat berharap agar pembangunan PLTU tersebut dapat segera dilanjutkan. Apalagi berdasarkan janji dari pihak terkait sebelumnya, pembangunan PLTU seharusnya sudah dilanjutkan pada Bulan Februari lalu.
“Kalau tidak dilanjutkan pembangunannya, kita khawatir bangunan yang sudah ada itu akan menjadi tempat uka-uka. Jika sudah begitu, sebaiknya kita mengundang Tukul Arwana, supaya bisa diliput dan masuk dalam acaranya,” tutur Ferriyandi.
Dijelaskan politisi dari Partai Golongan Karya (Golkar) Inhil ini, kesiapan dan pengoperasian PLTU di Parit 23 itu, tentunya sangat ditunggu dan dinantikan oleh masyarakat Kabupaten Inhil, khususnya Kota Tembilahan dan sekitarnya, karena kebutuhan akan ketersediaan pasokan listrik semakin hari semakin besar.
“Jika pembangunannya dilanjutkan, tentu akan cepat selesai dan bisa segera dioperasionalkan, sehingga kondisi kekurangan pasokan listrik seperti yang terjadi di Kota Tembilahan dan sekitarnya saat ini tidak terjadi lagi,” terangnya.(adi/adv)



Ayooo buruaan!! Tersedia juga kok wadah Uji Nyali lain-nya… Ada Pelabuhan Parit 21, Gedung UNISI, Islamic Centre, Venue Futsal, dan Terminal Laksamana Indragiri.. Di support juga oleh Kuburan Cina, wkwkwk……………….