TEMBILAHAN (www.detikriau.org) – puluhan mahasiswa yang menamakan diri Himpunan Mahasiswa Keritang Indragiri Hilir (HMKI), senin (30/1) mendatangi gedung DPRD Inhil di Jalan Subrantas, Tembilahan. Mereka menuding aktifitas truk angkutan batu bara milik PT. Riau Bara Harum (PT.RBH) sudah sangat meresahkan masyarakat. mereka menuntut pihak DPRD Inhil segera menyampaikan kepada pihak Provinsi untuk mengambil tindakan tegas dengan mencabut izin operasional PT.RBH. Mereka bahkan mengancam, pemerintah yang bertindak atau masyarakat yang mengambil keputusan sendiri.
Menurut penuturan Koordinator Lapangan (Korlap) Aksi HMKI, Supriadi, keresahan yang ditimbulkan dari aktifitas transportasi PT.RBH bukanlah persoalan baru. Masyarakat sudah cukup lama berdiam diri dan terpaksa harus merelakan fasilitas jalan yang dulunya beraspal hotmix yang kini disaat musim penghujan menjadi kubangan lumpur dan dimusim kemarau, masyarakat diberikan “kompensasi” DEBU.
“PT.RBH bak penjajah dan kapitalis. Mereka hanya semata-mata mengejar keuntungan tanpa pernah ikut peduli akan kesejahteraan masyarakat setempat. Dijalan ini, kini kami bisa beternak lele dan bertanam padi. Ini semua gambaran betapa hancurnya infrastruktur jalan akibat ulah truk angkutan batu bara milik mereka. Bahkan kerusakan infratruktur jalan ini telah menjadi penyebab beberapa kali kejadian lakalantas yang menimbulkan korban jiwa.” Kecam Supriyadi dengan suara menggema dari sebuah megaphone dalam genggamannya.
Menurut penuturannya, dari informasi, mereka mengetahui bahwa memang sudah ada kesepakatan antara PT.RBH dengan Dinas Perhubungan Provinsi Riau agar PT.RBH segera melakukan perbaikan jalan tersebut. Namun mahasiswa menuding pekerjaan perbaikan jalan tersebut dikerjakan asal jadi.”Jangan sampai masyarakat yang turun kejalan menghentikan aktifitas mereka. Kalau sampai ini terjadi, mungkin kejadiannya akan lebih besar dari kerusuhan di Bima sana.”Ungkap Korlap memberikan warning.
Dari pantauan dilapangan, Kedatangan puluhan mahasiswa dengan berjalan kaki ini disambut langsung oleh beberapa orang anggota DPRD Inhil di pintu masuk gedung. Saat itu, mahasiswa meminta pihak DPRD untuk menghadirkan Dinas Perhubungan Inhil.” Kami ingin mendengar secara langsung dari Dishub Inhil apa yang menjadi penyebab timbulnya kesan terkatung-katung untuk mengatasi permasalahan ini.”Ujarnya disambut teriakan dari puluhan mahasiswa lainnya dengan penuh semangat.
Setelah Dewan menyepakati untuk menghadirkan Dishub Inhil, rombongan bergerak ke pintu masuk gedung dan langsung menuju keruang Banggar. (fsl)
BERITA TERHANGAT
Potensi Timbulkan Kegaduhan, Sekjen PJI-D Inhil Harap Pihak Kepolisian Menindak Tegas Website Cempakol Menyebar Informasi Diduga Hoaxs
Warga Inhil Harus Tau, Black Campaign Mulai Serang Figur H Herman Melalui Opini Liar
Yuliantini Apresiasi Perlombaan Merangkai Bunga