TEMBILAHAN (www.detikriau.org) – Direktur Utama Maskapai penerbangan Aviastar BAe 140-200, Lie Kiang nyatakan untuk sementara hentikan penerbangan rute Tembilahan Batam (PP). Keputusan ini menurutnya diambil terkait belum terealisasinya dua komitmen dari Pemkab Inhil.
“Dua komitmen itu yakni untuk memblok 40 seat Aviastar BAe 146-200 dan belum bisa dipastikannya jadwal penerbangan secara on time yang dimintakan oleh pemerintah pusat.”Jelasnya ketika memberikan pernyataan kepada wartawan melalui sambungan telepon selularnya, kamis (29/3).
Dijelaskan lebih lanjut oleh Lie kiang, untuk melakukan satu kali penerbangan, perusahaannya memerlukan pembiayaan sebanyak Rp. 60 juta. Dengan sedikitnya jumlah penumpang tentunya tidak akan sebanding dengan biaya yang dikeluarkan. Kondisi ini menurut Lie Kiang membuat pihak Aviastar telah mengalami kerugian yang cukup besar.
“Makanya kini kita terpaksa harus menghentikan sementara waktu rute penerbangan Tembilahan – Batam. Kita tunggulah sampai adanya kejelasan komitmen dari Pemkab Inhil,” Kata Lie Kiang yang juga mengaku putra kelahiran ini menambahkan.
Terkait persoalan ini, Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatikan (Kadishubkominfo) Kab. Inhil, Fahrolrozi membenarkan adanya pemberhentian sementara penerbangan Aviastar ini. Kebijakan ini dikatakannya sebagai langkah untuk menyempurnakan kembali MoU Pemkab Inhil dengan pihak Aviastar.
“Kita nilai MoU itu masih ada beberapa hal yang perlu diperjelas. Seperti misalnya berapa besaran bantuan yang bisa diberikan oleh pihak perusahaan. Untuk Bloking seat, APBD kita kan belum bisa dicairkan. Tapi perusahaan sepertinya tidak mau merugi dan mereka juga ingkari komitmen. Dulu mereka ( Aviastar. Red) katakan siap merugi untuk 3 bulan kedepan. Tapi kok baru dua kali penerbangan mereka sudah tidak mampu?. Intinya MoU itu masih perlu kita sempurnakan,” Jawab Fahrolrozy. (dro)
Jangankan takor…Draw haja kada hakun urang tuh..! manukar pesawat saurang haja lagi Inhil…!
makanya mikir,,,mikirrrr,,,jangan membangun hanya untuk mencari celah buat korupsi,,bikin tambah buncit perut pejabat korup,,