Desember 9, 2024

TINGKATKAN KESEJAHTERAAN, PETANI INHIL DIHARAP MAMPU PRODUKSI PADI DUA KALI PERTAHUN

Bagikan..

TEMBILAHAN (www.detikriau.wordpress.com) – Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Peternakan Kabupaten Indragiri Hilir, Wiryadi,S.Sos,M.Si meminta agar para petani dapat menjadikan momentum Tahun baru Hijrah 1433 sebagai pemicu semangat baru untuk melakukan perobahan. Dicontohkanya, Sebagai petani, tekad untuk meraih perobahan bisa diwujudkan dalam bentuk memanjemen pola tanam dan penerapan tehnik budidaya pertanian yang benar yang pada akhirnya diharapkan dapat memberikan efek positif khususnya dalam hal peningkatan pendapatan bagi keluarga.

“Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum kecuali kaum itu sendiri yang mengubah apa apa yang pada diri mereka ” QS 13:11. Ungkap Wiryadi membacakan sebuah ayat Al qur’an saat ditemui  diruang kerjanya, Kamis (15/12/2011)

Menurut Wiryadi, kalau memang para petani ingin merubah nasib hidup mereka maka tekad dan kemauan itu harus tumbuh dari diri mereka sendiri. Namun tekad tentunya harus diiringi dengan ilmu pengetahuan.

Selama ini, kebanyakan para petani di Inhil hanya melakukan penanaman padi sebanyak 1 kali dalam satu tahun dan hal ini dilakukan lebih dikarenakan kurangnya pengetahuan dalam bidang pertanian itu sendiri. Katanya, sudah menjadi kebiasaan petani di Inhil cenderung melakukan penanaman padi jenis lokal yang relative memiliki usia tanam yang lebih panjang, yakni 6 s/d 7 bulan dalam 1 kali masa tanam.

“Kita tidak melarang petani tetap melakukan penanaman padi jenis lokal ini karena selama ini mereka lebih menitikkan output pertanian padi untuk memenuhi konsumsi keluarga. Namun sebaiknya, ketersediaan lahan dapat dimanajemen dengan lebih baik. Misalnya, sebahagian lahan bisa tetap ditanami dengan jenis padi untuk konsumsi dan sebahagian lahan lagi diperuntukkan dengan menanam jenis padi yang relative berusia panen lebih pendek dengan target outputnya untuk dipasarkan dan memperoleh tambahan penghasilan keluarga.

Dicontohkannya, dengan menanam padi jenis unggul dengan usia panen 105 s/d 110 hari tentunya dalam 1 tahun, paling tidak petani dapat melakukan 2 kali masa tanam.

“Dalam 1 Hektar lahan, padi jenis unggul mampu memberikan hasil sebanyak 5 Ton dan dalam 2 kali masa tanam bisa dihasilkan gabah sebanyak 10 ton. Dengan harga jual gabah kering saat ini dikisaran harga Rp. 3000 per kilonya, berarti dalam satu tahun petani bisa memperoleh penghasilan sebanyak Rp. 30 juta. Setelah dikurangi biaya operasional yang rata-rata senilai 30 persen, tentunya petani dapat kelebihan sebesar Rp. 21 juta per tahun.

Dengan kelebihan penghasilan yang bisa disisihkan setiap tahunnya, kalau memang petani ingin menabungkan untuk biaya berangkat menunaikan haji, mereka hanya butuh waktu menyetor selama 3 tahun dengan 6 kali masa tanam” Jelas Wiryadi memberikan gambaran.

Merobah kebiasaan untuk melakukan pola tanam padi 2 kali dalam satu tahun untuk geografis Inhil yang rata-rata sebagai daerah dataran rendah tentunya bukanlah suatu hal yang mustahil. “Padi memang bukan tanaman air namun kebutuhan air adalah hal utama. Untuk geografis Inhil, kebutuhan air merupakan hal yang relative tidak ada permasalahan. Dimusim kemarau sekalipun, ketersediaan air tanah selalu mencukupi untuk kebutuhan hidup tanaman padi. Jadi semua itu hanya tinggal kemauan. Tuhan telah memberikan nikmat yang berlimpah untuk masyarakat Inhil tinggal kesungguhan dan keinginan masyarakatnya lagi bisa atau tidak untuk memanfaatkannya,” Ungkap Wiryadi mengakhiri.(fsl)