September 11, 2024

Tiga Kecamatan Punya Potensi Jadi Sentra Padi Inhil

Bagikan..

KOTA BARU (www.detikriau.wordpress.com) —  Kecamatan Keritang dan Kecamatan lainnya seperti Kecamatan Sungai Batang, dan Reteh diharapkan menjadi daerah andalan penghasil padi di Inhil. Hal itu tidak terlepas dikarenakan daerah ini dari dahulu memang menjadi ikon beras Inhil, secara khusus dan Riau secara umum.

Ungkapan itu disampaikan oleh Kadis Pertanian, Ketahanan Pangan, Holtikultural dan Peternakan Kabupaten Inhil Drs Wiryadi, dalam sambutannya pada rapat koordinasi dan evaluasi dengan Camat Kritang, Kades dan UPT di kantor Camat Keritang, Selasa, (25/10).

Untuk merealiasasikan kegiatan tersebut, tiga Kecamatan sudah diberikan berbagai kemudahan fasilitas OPRM. Seperti bantuan bibit, pupuk, dan bantuan modal. Tiga Kecamatan ini dipilih, tidak terlepas  masyarakat sudah biasa menanam padi. Menanam padi sudah menjadi  tradisi.

“Karena sudah menjadi tradisi, makanya akan mempermudah kita untuk kembali menjadikan kawasan tersebut menjadi sentra padi di Inhil,” terangnya.

Sementara itu Camat Kritang Ahmad Ramani, SPd, yang memimpin rapat koordinasi dan evaluasi menjelaskan, bahwa di Kecamatan Kritang ada 11 Desa yang melaksanakan kegitan OPRM, hanya dua desa yang tidak termasuk dalam kegiatan OPRM.
Terkait dengan adanya pengalihan lahan, ia berencana menggandeng Fakultas Pertanian UNISI untuk melakukan penelitian yang bersipat kecil guna mengetahui dampak yang ditimbulkan akibat pengalihan lahan.

Untuk potensi PAD Kritang sangat besar, bersaing dengan Kecamatan Gaung. Tinggal lagi pengoptimalan potensi yang dimiliki melalui berbagai kebijakan yang nantinya akan diterapkan. Kendala yang dihadapi, petani tidak fokus menanam padi, karena usai panen, banyak petani yang kerjanya serabutan. “Kalau fokus, tentunya akan semakin besar hasil yang didapat,” ujarnya.

Untuk meningkatkan produksi, pihaknya coba akan membuat terobosan. Salah satunya dengan memberikan penghargaan kepada mereka yang dianggap sukses dalam peningkatan produksi padi. Selain itu juga diperlukan adanya sinergi berbagai program yang sudah dilaksanakan.

“Perlunya adanya sinergi program, dan dukungan semua pihak, terutama untuk tidak terjadi alih fungsi lahan. Karena terkadang ada saja mereka yang berbuat, meski sudah diingatkan agar tidak melakukan hal seperti itu,” ujarnya. (suf)