TEMBILAHAN (www.detikriau.org) – Komitmen Pemkab Inhil untuk meningkatkan infrastuktur di Kabupaten Indragiri Hilir, terutama di pedesaan dan Kecamatan melalui program K2i tampaknya masih perlu kerja keras. Dilapangan, hampir sebagian besar sarana infrastruktur terutama jalan kondisinya rusak parah.
Sebut saja tiga kecamatan yakni Kecamatan Batang Tuaka, GAS dan Gaung. Selain jalan antara desa dengan desa, Desa dengan Kecamatan kondisinya sebagian besar rusak parah dan sangat sulit dilewati, terutama saat musim penghujan. Bahkan akses jalan utama di tiga Kecamatan tersebut yang menuju kota Tembilahan juga rusak parah.
“Jangankan jalan desa dan jalan kecamatan, jalan kabupaten saja yang menghubungkan tiga Kecamatan tersebut dengan kota Tembilahan rusaknya sangat parah. kalau musim penghujan banyak mobil yang terpuruk dan harus terhenti hingga berjam-jam untuk bisa jalan kembali,” kata Apol warga Kecamatan Batang Tuaka, Selasa, (6/3).
Kondisi serupa juga terjadi pada jalan lintas Enok yang menghubungkan Kecamatan Enok dengan Kelurahan Seberang Tembilahan. Ruas jalan tersebut boleh dikatakan tidak pernah mulus seratus persen. Ada saja kerusakan disana sini, dan perbaikan hanya terkesan tambal sulam. Hingga jarak tempuh yang meskinya dekat, terasa cukup jauh akibat kendaraan tidak bisa berlari dengan normal.
Kerusakan lainnya juga terjadi dibeberapa kecamatan yang berada di Inhil Bagian Selata. Mulai dari Kecamatan Kritang, Kecamatan Reteh, bahkan Kecamatan Kemuning yang daerahnya merupakan dataran tinggi. Bahkan kerusakan jalan di dikawasan tersebut, juga terjadi pada jalan Nasional, yakni jalan Lintas Timur. Kalau kita terus berjalan dan sampai diperbatasan dengan Provinsi Jambi, kita akan terasa malu, karena ruas jalan disana mulus dan tidak rusak seperti didaerah kita.
Kerusakan yang terjadi tentunya menimbulkan tanda tanya dibenak kita, apakah karena faktor geografis di Inhil yang sedemikian labil ataukah karena planning SKPD terkait yang tidak matang dan profesional. Sebab terkadang ada jalan yang hanya berumur hitungan bulan dan kembali rusak seperti sedia kala.
“Jangakan di Kecamatan, di dalam kota Tembilahan saja banyak jalan setelah diperbaiki, dalam hitungan bulan kedepan sudah rusak kembali. Intinya bisa saja memang kinerja rekanan tidak profesional. Mereka hanya sekedar mengejar keuntungan proyek tanpa memikirkan kualitas pekerjaan,” kata Edi warga Tembilahan Hulu. (suf)
BERITA TERHANGAT
Baznas Inhil Pastikan Data Penerima Zakat Berupa 3.000 Paket Premium Boxs Sudah Lengkap
Fhariq Cup U-40, Tim PGRI Bobol Gawang Lawan 4 Goal Tanpa Balas
Pusat Pendidikan Wawasan Kebangsaan di Kabupaten Inhil Resmi Terbentuk