TEMBILAHAN (www.detikriau.org) – Tidakrampungnya pengerjaan proyek pembangunan pasar pagi jalan Baharuddin Jusuf, Tembilahan yang di danai melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahun 2011, Rp. 2,5 Milyar mengharuskan dana sebesar Rp. 400 juta lebih dikembalikan ke Pemerintah Pusat. Untuk penyelesaiannya, Pemerintah Kabupaten Indragiri Hilir terpaksa membiayai melalui dana APBD Inhil anggaran tahun 2012 senilai Rp. 500 juta lebih.
Pernyataan ini disampaikan Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Kadisperindag) Kab. Inhil, Rudiansyah saat ditemui detikriau.org diruang kerjanya, Selasa (1/5).” Akibat pekerjaan tak selesai, tahun ini kita terpaksa harus melanjutkan pengerjaan dengan dana APBD sebesar Rp 500 juta lebih. Semua dokumen untuk proses pelelangan sudah diserahkan kepada pihak ULP sekitar awal bulan Maret lalu.”Ujar Rudiansyah.
Menurut Rudiansyah lagi, Kondisi seperti ini tentunya menjadi sesuatu yang cukup disesalkan. Ia menilai tidakrampungnya pengerjaan proyek ini lebih banyak disebabkan ketersediaan waktu yang tidak mencukupi.”Kita bersyukur untuk tahun ini ULP menyegerakan untuk melakukan proses pelelangan proyek. Tentunya kita berharap dengan disegerakannya proses lelang akan memberikan waktu yang cukup bagi rekanan pelaksana untuk menyelesaikan pekerjaan tepat waktu.”Kata Rudiansyah.
Dari pantauan lapangan, kini sejumlah pedagang yang selama ini berjualan di Pasar Pagi jalan Baharuddin Yusuf Tembilahan terus mempertanyakan kelanjutan pembangunan pasar tersebut. Bahkan, sebagian pedagang mengaku telah menyerahkan data kepada pihak Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Inhil saat melakukan verifikasi terhadap pedagang sekitar bulan Oktober 2011 lalu.
Terkait jumlah kios dan los yang dibangun sebanyak 200 unit seperti yang disampaikan mantan Kadisperindag H Pahrolrozy beberapa waktu lalu , menurut Rudiansyah jumlahnya mungkin tidak sampai sebanyak itu. Namun ia belum dapat memastikan, karena selama menjabat Kadisperindag dua bulan terakhir dirinya belum pernah melihat data tersebut. Begitu juga dengan jumlah pedagang yang sudah diverifikasi oleh Kadisperindag lama yang jumlahnya sekitar 139 orang.
“Terkait berapa jumlah pedagang yang telah diverifikasi, sampai saat ini saya belum tahu, karena datanya belum saya lihat. Apalagi yang katanya jumlah kios dan los mencapai 200 unit, saya rasa tak sebanyak itu lah, tapi nanti akan saya cek lagi dan berkoordinasi dengan Kadisperidag lama,” paparnya.
Ujang, salah seorang pedagang yang salaam ini berjualan di Pasar Pagi mengaku kecewa dengan janji Pemkab yang katanya akhir tahun 2011 pembangunan pasar akan selesai, sehingga awal tahun 2012 pasar tersebut sudah dapat digunakan pedagang untuk kembali beraktifitas. Namun kenyataannya hingga saat ini kondisi bangunan pasar masih terbengkalai.
“Katanya, akhir tahun 2011 lalu pembangunan pasar sudah selesai, tapi sampai saat ini belum bisa difungsikan karena pekerjaan masih banyak yang belum selesai. Kita berharap persoalan ini dapat secepatnya diatasi sehingga para pedagang yang dulunya berjualan di Pasar Pagi itu dapat kembali beraktifitas,” kata Ujang. (Fsl/NL)
BERITA TERHANGAT
Baznas Inhil Pastikan Data Penerima Zakat Berupa 3.000 Paket Premium Boxs Sudah Lengkap
Fhariq Cup U-40, Tim PGRI Bobol Gawang Lawan 4 Goal Tanpa Balas
Pusat Pendidikan Wawasan Kebangsaan di Kabupaten Inhil Resmi Terbentuk