Desember 9, 2024

Proyek Penimbunan Jalan Lintas Tembilahan-Enok Mulai Dikerjakan

Ponton Pembawa Material Pembangunan Jalan Lintas Tembilahan-Enok

Bagikan..

ARB INdonesia, INDRAGIRI HILIR – Proyek penimbunan jalan lintas Tembilahan-Enok di Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) kembali mulai dilakukan pengerjaannya, Minggu (18/6/2013).

Diketahui, proyek pembangunan jalan lintas Tembilahan-Enok yang ada di Dinas PUPR Provinsi Riau ini sebelumnya telah dilakukan pengerjaannya pada tahun 2022 lalu. Namun proyek yang menggunakan APBD Provinsi Riau dengan pagu dana sebesar Rp 6.000.021.892 pada tahun lalu sangat disayangkan tidak selesai dikerjakan oleh pihak pelaksana.

Bahkan, proyek milyaran yang dilaksanakan oleh CV Mutiara Zhofa dan Konsultan Pengawas CV Rokan Jaya ini juga terkesan dikerjakan asal-asalan, dengan progres pengerjaan berkisar di bawah 50 persen dengan waktu 195 hari kerja.

IMG_20230618_120058

Di tahun 2023 ini, Pemerintah Provinsi Riau kembali menggelontorkan APBD nya untuk melanjutkan pembangunan Jalan Lintas Tembilahan -Enok dengan nilai kontrak sebesar Rp 7.454.659.000.

Proyek yang bertanggal kontrak pada 10 April 2023 ini dilaksanakan oleh CV Garuda Aulia dengan waktu kerja selama 180 hari kalender.
Sedangkan konsultan pengawasnya adalah CV Jasa Reka Mandiri Consultant.

Dari pantauan langsung arbindonesia.com saat melintas di lokasi, terlihat satu unit ekskavator tengah melakukan pengerjaan penimbunan jalan dan beberapa unit mobil juga tampak silih berganti membawa bahan material penimbunan.

IMG_20230618_115941

Menurut informasi yang disampaikan salah satu pekerja di lapangan, bahwa pengerjaan proyek ini telah berjalan sekitar 10 hari.

“Sudah sekitar 10 hari kami mulai pengerjaan,” tutur salah satu pekerja yang tengah mengatur arus lalu lintas dilokasi pekerjaan, Minggu (18/6/2023).

Sebagai Informasi, bagi pengendara yang hendak melintas melalui jalan Tembilahan-Enok, sebaiknya pengendara lebih berhati-hati dan waspada serta sangat dianjurkan untuk menggunakan masker. Hal itu dikarenakan kondisi jalan yang telah dilakukan penimbunan sebelumnya saat ini dalam kondisi kering, sehingga menimbulkan banyak debu yang berterbangan.

Kondisi itu diperparah saat mobil-mobil proyek pembawa material timbunan tengah melintas, sehingga membuat jarak pandang tertutup akibat tebalnya debu yang berterbangan. (Redaksi)